Analis: RUU Cipta Kerja Bisa Bikin Rupiah Menguat di Tengah Panasnya Politik AS
Melihat kondisi pandemi yang sekarang, mungkin penguatan juga tidak terlalu besar yakni di kisaran Rp 14.700 per dolar AS
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Cipta Kerja bisa bikin nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat.
Penguatan itu dapat terjadi di tengah panasnya kondisi politik di AS karena RUU Cipta Kerja bisa memberikan optimisme terhadap investor asing.
"Iya karena RUU ini diciptakan untuk menarik investor, terutama investor asing. Jadi, rupiah bisa menguat," ujarnya kepada Tribunnews, Jumat (2/10/2020).
Kendati demikian, dia memperkirakan rupiah tidak menguat terlalu signifikan jika RUU Cipta Kerja disahkan menjadi Undang-undang (UU).
Baca: Sebelumnya Asisten yang Terpapar, Donald Trump Umumkan Positif Covid-19 & Kini Jalani Karantina
Baca: Berpikir Positif di Tengah Pandemi Covid-19 Bisa Tingkatkan Imunitas Tubuh
"Melihat kondisi pandemi yang sekarang, mungkin penguatan juga tidak terlalu besar. Diperkirakan ke kisaran Rp 14.700 per dolar AS," kata Ariston.
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menargetkan keberadaan RUU Cipta Kerja bisa menjadi jalan bagi perbaikan drastis struktur ekonomi nasional, sehingga bisa meraup angka pertumbuhan ekonomi di kisaran 5,7 persen hingga 6 persen.
Baca: Jumat Pagi, Rupiah Dibuka Melemah ke Rp 14.843 per Dolar AS, Dipicu Sentimen Ekternal
Baca: Deflasi Berturut-turut Indikasi Ekonomi Belum Pulih, Rupiah Berpotensi Tertekan
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Hermin Esti Setyowati mengatakan, RUU Cipta Kerja sebagai sebuah terobosan regulasi diharapkan dapat mengurai masalah ketenagakerjaan yang makin kompleks dan mempermudah investasi.
"Setiap investasi diharapkan bisa membuka lapangan kerja baru, sehingga bisa menyerap angkatan kerja yang ada," pungkasnya.