Pemerintah Buka Akses Pembiayaan dan Pemasaran Perikanan di Tengah Pandemi
Program strategis itu di antaranya membuka akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi nelayan dan pembudidaya perikanan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kemenkop dan UKM Victoria Simanungkalit mengatakan pemerintah terus memberikan dukungan program strategis kepada koperasi dan UMKM khususnya komoditi perikanan.
Program strategis itu di antaranya membuka akses pembiayaan yang mudah dan murah bagi nelayan dan pembudidaya perikanan.
"Bagi usaha yang bankable dapat mengakses KUR super mikro dan pinjaman modal kerja LPDB dengan total anggaran Rp 1 triliun," kata Victoria saat press conference virtual di Jakarta, Selasa (6/10/2020).
Sementara bagi yang unbankable selain bantuan sosial, pemerintah menyiapkan banpres produktif usaha mikro berupa hibah sebesar Rp 2,4 juta.
Victoria menambahkan program strategis kedua yakni pengembangan koperasi pangan sebagaimana merespons ancaman krisis yang disampaikan WHO.
"Ketahanan pangan kita cukup lemah, itu akibat petani dan nelayan mengelola dengan skala kecil. Ini menjadi perhatian serius pemerintah untuk mendorong nelayan dan pembudidaya ikan agar bisa menciptakan daya saing produk perikanan," tuturnya.
Kementerian Koperasi dan UKM menyadari betul pandemi Covid-19 memberikan dampak mendalam bagi nelayan dan pembudidaya ikan dimulai dari sisi hulu seperti meningkatnya biaya produksi yang dikeluarkan dalam hal ini kelangkaan BBM.
DI sisi hilir, permasalahan yang kerap ditemui didominasi ketidakpastian penyerapan dan rendahnya daya beli terhadap produk ikan.
Sementara penjualan di pasar online saat ini masih sangat terbatas, belum lagi masalah biaya angkut dan logistik yang mahal.
"Kita ketahui bersama perikanan merupakan komoditas terbesar dalam pengembangan koperasi dan UMKM. Indonesia juga menjadi populasi nelayan dan pembudidaya yang besar di dunia yang banyak melibatkan pelaku usaha mikro karena itu menjadi concern pemerintah," imbuh Vicky panggilan bekennya.
Menurut data KKP, total nelayan mencapai lebih dari 2,3 juta jiwa sedangkan pembudidaya perikanan hampir 4 juta orang di mana 96 persennya termasuk kategori nelayan kecil dan tradisional.
Sektor perikanan memiliki peluang pasar domestik dan ekspor yang besar.
Hal ini dilihat dari capaian perikanan tangkap khususnya tuna tahun 2017 sebesar 6,5 juta ton dengan estimasi stok 12,5 juta ton dan target 1,5 mliar dolar AS tahun 2024.
Sementara sektor budidaya mempunyai target ekspor udang dari 1,2 miliar dolar AS tahun 2018 menjadi 3 miliar dolar AS di tahun 2020.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.