Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sabar Ya, IHSG Masih Berpeluang Melemah Lagi Akhir Pekan Ini

Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai membayangi sejak kemarin.

Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Sabar Ya, IHSG Masih Berpeluang Melemah Lagi Akhir Pekan Ini
Tribunnews/Irwan Rismawan
Layar informasi pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Kamis (10/9/2020). Tribunnews/Irwan Rismawan 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Riset PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mulai membayangi sejak perdagangan Kamis (15/10/2020) kemarin.

Hal itu terjadi setelah IHSG mendekati target Movinga Average 200 hari dan hari ini kelihatan candlestick membentuk bellow the stomach dengan signal reversal jangka pendek.

Lalu, indikator stochastic dead-cross pada area overbought dengan indikator MACD memberikan signal kejenuhan dari akselerasi histogram.

"Sehingga secara teknikal IHSG masih dibayangi pelemahan di perdagangan saham akhir pekan dengan support resistance 5.072 hingga 5.118," ujarnya, Jumat (16/8/2020).

Baca juga: Cuan, IHSG Hari Ini Diprediksi Lanjutkan Penguatan

Sementara, IHSG kemarn minus 1,37 persen atau ditutup turun 70,95 poin ke level 5.105,15 seiring pelemahan yang terjadi di bursa regional.

Lanjar menjelaskan, secara sektoral pergerakan IHSG dibebani pelemahan oleh sektor keuangan minus 1.86 persen dan properti 1,63 persen.

Baca juga: BI Tahan Suku Bunga Kuatkan IHSG, Analis: Besok Diprediksi Investor Ambil Untung

Berita Rekomendasi

Kabar dari dalam negeri, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia berhasil mencatatkan surplus neraca dagang sebesar 2,4 miliar dolar Amerika Serikat (AS) pada September 2020.

Kinerja surplus tersebut terjadi selama lima bulan berturut-turut sejak Mei 2020, sehingga pada periode Januari hingga September 2020, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan sebesar 13,51 miliar dolar AS.

"Surplusnya neraca perdagangan tersebut berhasil membawa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terapresiasi 0,19 persen ke level Rp 14.690 per dolar AS, tapi tidak mampu manahan aksi ambil untung investor pada ekuitas Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas