Apartemen yang Terintegrasi Antarmoda Transportasi Jadi Alternatif Pilihan Hunian Komuter
Cisauk Point merupakan proyek mixed-use akan memiliki 4 tower apartemen dengan 26 lantai dengan total hunian 2.305 unit dan area komersial.
Penulis: Eko Sutriyanto
Editor: Choirul Arifin
Menurutnya, hal tersebut senada dengan upaya Kementerian Perhubungan mendorong para komuter memilih menggunakan transportasi massal yang saat ini baru mendekati 30 persen dari prosentase idealnya sebesar 60 persen dibandingkan kendaraan pribadi.
Cisauk Point dengan pengembangan properti berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang terintegrasi dengan sistem transportasi massal bersifat multimoda, seperti KRL dan bus.
"Diharapkan, masyarakat yang terbiasa dengan kendaraan pribadi dapat beralih ke transportasi massal karena kemudahan akses transportasi," kata Teguh Waskitha.
Selain itu, kata dia interkoneksi antarmoda ini dapat menekan biaya transportasi para pekerja dan daya tempuh lebih efisien.
Renovasi Stasiun Cisauk
Bangunan lama Stasiun Cisauk yang merupakan peninggalan Staatsspoorwegen -perusahaan kereta api di era kolonial Hindia Belanda- telah dinonaktifkan.
Lalu digantikan dengan bangunan di sisi selatan peron stasiun sehingga jalur 1 berada di sisi selatan.
Bangunan lama stasiun yang sudah tidak lagi dipergunakan untuk keberangkatan dan kedatangan penumpang, kini telah ditetapkan sebagai cagar budaya oleh Unit Pusat Pelestarian dan Desain Arsitektur PT KAI.
Stasiun Cisauk telah selesai menjalani renovasi besar-besaran dan sudah beroperasi sejak 1 Februari 2019 sehingga memiliki fasilitas yang jauh lebih lengkap.
Bangunan ini mengusung gaya arsitektur minimalis futuristik, lengkap dengan fasilitas khusus ibu menyusui, toilet, fasilitas difabel, dan skywalk untuk menyeberangi rel.