Joe Biden Menang Pemilu AS, Ini Dampaknya ke Ekonomi RI
kemenangan Joe Biden bersama pasangannya Kamala Harris akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Joe Biden telah dinyatakan sebagai Presiden Terpilih dalam Pemilu Amerika Serikat (AS) 2020.
Kemenangan Biden diyakini banyak pihak memberikan harapan akan adanya perbaikan dalam penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi di Amerika Serikat.
Baca juga: Joe Biden Jadi Presiden Terpilih AS, Pengamat: Tidak Ada Dampak Bagi Indonesia
Terpilihnya Biden ini secara otomatis diprediksi juga akan mempengaruhi hubungan ekonomi AS dengan China yang pada akhirnya akan memberikan dampak positif terhadap iklim ekonomi global.
Managing Partner Grant Thornton Indonesia Johanna Gani menerangkan kemenangan Joe Biden bersama pasangannya Kamala Harris akan menurunkan tensi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok.
"Kemenangan Joe Biden diharapkan dapat membawa sentimen positif bagi perekonomian Indonesia dengan perubahan kebijakan ekonomi yang akan diambil Amerika Serikat dalam empat tahun ke depan yang berbeda dari pemerintahan saat ini,” kata Johanna, ditulis Selasa (10/11/2020).
Baca juga: Beredar Rumor Donald Trump Bakal Diceraikan Melania karena Kalah dari Pilpres Amerika Serikat
“Ketidakpastian ekonomi akibat perang dagang dan pandemi sepanjang tahun 2020 diharapkan dapat segera pulih dan hubungan dagang Indonesia – Amerika Serikat tetap akan stabil dan bergerak lebih positif,” sambungnya.
Di sisi lain, turunnya tensi perang dagang di era Biden dapat mengurangi rencana investor di Tiongkok untuk memindahkan pabriknya ke negara lain yang belakangan ini cukup menjadi fokus pemerintah Indonesia.
Sehingga bukan tidak mungkin muncul risiko terhambatnya arus aliran investasi asing langsung (FDI).
Perang dagang juga secara tidak langsung menekan kinerja ekspor dan impor dunia, termasuk perekonomian Indonesia.
Resesi Jadi Tantangan RI
Anggota DPR RI Komisi XI dari Fraksi PKS Ecky Awal Mucharam mengingatkan Pemerintah RI agar lebih serius dalam menangani Covid-19 yang menjadi penyebab terjadinya resesi ekonomi.
Ditengah harapan publik AS dan dunia, saat ini kondisi ekonomi Indonesia masih kontraksi akibat dampak Covid 19.
Sebagaimana diketahui Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengumumkan pertumbuhan kuartal III/2020 YoY Indonesia minus 3,49 persen.
“Ini menjadi bukti bahwa penanganan Covid-19 oleh pemerintah belum serius dan belum efektif. Pemerintah juga belum mampu mendorong publik untuk patuh pada protokol Covid-19. Di sisi lain, program PEN juga belum menunjukan hasil yang optimal." tuturnya.
Ecky juga mengingatkan bahwa jika pemerintah tidak memperbaiki kinerjanya dalam penanganan pandemi Covid-19 dan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka kuartal IV/2020 juga akan kembali mengalami pertumbuhan negatif.