Ini Target Satu Dekade Grup APRIL di Bidang Keberlanjutan
Perusahaan juga berkomitmen untuk mendorong konsep sirkularitas dalam bisnis serta menggunakan daur ulang tekstil sebagai sumber serat alternatif
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Produsen bubur kertas (pulp) dan kertas, Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) merilis APRIL2030, sebuah komitmen keberlanjutan transformatif yang berisi serangkaian aksi nyata yang akan berkontribusi positif terhadap iklim, alam dan pengembangan masyarakat dalam 10 tahun kedepan.
Komitmen ini sejalan dengan upaya perusahaan yang mendukung bisnis berkelanjutan sekaligus mendorong tercapainya Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs) di Indonesia.
Dalam 10 tahun mendatang, Grup APRIL berkomitmen untuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan serta mengurangi intensitas emisi karbon produk sebesar 25 persen.
Komitmen ini juga akan memastikan tidak ada kawasan lindung yang hilang (zero net loss) sekaligus mencapai hasil yang terukur untuk keanekaragaman hayati dan ekosistem di kawasan restorasi dan konservasi.
APRIL2030 juga akan mendorong kemajuan inklusif untuk pembangunan ekonomi berkelanjutan di Indonesia melalui serangkaian inisiatif dalam menyediakan mata pencaharian, akses pendidikan, kesehatan hingga membuka kesempatan yang sama untukperempuan.
Perusahaan juga berkomitmen untuk mendorong konsep sirkularitas dalam bisnis serta menggunakan daur ulang tekstil sebagai sumber serat alternatif.
Baca juga: April Jasmine Dulu Sempat Khawatir Dipoligami, Kini Ungkap Rasa Syukurnya Jadi Istri Ustaz Solmed
Direktur Royal Golden Eagle (RGE) Anderson Tanoto mengatakan di tengah ituasi yang penuh tantangan, penguatan investasi pada sektor iklim, alam dan pembangunan berkelanjutan semakin menentukan bagi ekonomi global demi mencapai pemulihan yang kuat dari dampak Covid-19.
“Situasi yang kita hadapi saat ini memang berat dan penuh tantangan, akan tetapi masih ada peluang yang dapat dimanfaatkan untuk bertransformasi demi mewujudkan masa depan yang lebih baik,” ujarnya.
Anderson mengatakan, pihaknya berkomitmen menjalankan aksi nyata dan bertransformasi lebih lanjut dalam satu dekade mendatang, sebagaimana peranan APRIL selama ini untuk mendukung tercapainya ekonomi rendah karbon dan berkontribusi positif untuk iklim, alam dan masyarakat.
Anderson menjelaskan, komitmen APRIL 2030 terdiri dari serangkaian target spesifik berbasis sains yang dikelompokkan menjadi empat komitmen inti.
Pertama, iklim positif mencakup aksi-aksi yang menekankan penerapan solusi berbasis sains terbaik untuk mengurangi emisi karbon secara drastis, termasuk mencapai nol emisi karbon bersih dari penggunaan lahan dan mengurangi karbon emisi produk hingga 25 persen.
Kedua, lanskap yang berkembang mencakup sejumlah target untuk memajukan konservasi dan keanekaragaman hayati dengan mengedepankan pendekatan proteksi-produksi Grup APRIL, salah satunya memastikan tidak adanya net zero loss di kawasan yang dilindungi.
Baca juga: Satpol PP Kota Tangsel Razia Penginapan di Ciputat, Jaring Pria PSK Layani Hubungan Sesama Jenis
Ketiga, kemajuan Inklusif mencakup langah-langkah kongkrit untuk memberdayakan masyarakat melalui serangkaian inisiatif transformatif khususnya pada aspek
pelayanan kesehatan, edukasi dan kesetaraan gender.
Salah satu targetnya memerangi kemiskinan ekstrem dalam radius 50 km dari kegiatan operasional di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau.
Keempat, pertumbuhan yang berkelanjutan untuk mengembangkan bisnis APRIL secara berkelanjutan melalui diversifikasi, sirkularitas, dan produksi yang bertanggungjawab.
“Sebagai perusahaan yang beroperasi di negara berkembang, komitmen untuk menjalankan
kegiatan usaha secara berkelanjutan sembari mendorong kemajuan bagi masyarakat menjadi semakin penting untuk dilakukan,” ungkap Presiden Direktur Grup APRIL, Praveen Singhavi.
Untuk memulai komitmen APRIL 2030, perusahaan ini melakukan diskusi lanjutan dengan Wildlife Conservation Society untuk mendukung perlindungan satwa liar dari perdagangan ilegal di Indonesia, termasuk spesies yang terancam punah.
Kerjasama ini memperkuat hubungan kemitraan bersama Fauna & Flora International yang telah lama dibangun di Restorasi Ekosistem Riau (RER).
Eco-Research Camp di Semenanjung Kampar, Riau juga telah dibangun sebagai tempat penelitian bagi akademisi dan ilmuwan nasional maupun internasional.
APRIL juga menjalin kemitraan dengan Science-Based Target Initiative (SBTi) dan akan bekerja sama untuk menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains yang selaras dengan kriteria penetapan target SBTi.
Untuk mendukung pengurangan emisi karbon, APRIL berencana memasang panel surya berkapasitas 20MW di lokasi operasionalnya mulai tahun 2021 dan diharapkan rampung pada tahun 2025.
Instalasi ini akan menjadikan APRIL sebagai salah satu perusahaan swasta dengan panel surya terbesar di Indonesia.
Langkah ini sejalan dengan target pemerintah untuk meningkatkan porsi energi terbarukan sebesar 23 persen pada 2025, serta 31 persen pada 2050.
Grup APRIL juga memperluas komitmen konservasi dan restorasi hutan dengan menyisihkan dana dari tiap ton kayu yang digunakan dalam produksi untuk membiayai investasi di bidang lingkungan sebesar 10 juta USD per tahun.
Baca juga: COVID-19 dan Inovasi Terbaru dalam Industri Farmasi Indonesia
Sihol Aritonang, Direktur Utama Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), unit usaha APRIL mengatakan, tahun 2030, pihaknya menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem di sekitar wilayah operasional perusahaan di Pangkalan Kerinci, Riau, memperbaiki layanan kesehatan, kualitas pendidikan sekaligus mentransformasi bisnis kami demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengapresiasi serangkaian komitmen keberlanjutan yang diluncurkan Grup APRIL yang diharapkan dapat berkontribusi terhadap perekonomian nasional, khususnya di sektor perhutanan.
"Kinerja baik ini diharapkan bisa di tingkatkan menjadi model pengelolaan industri kehutanan yang dapat dikembangkan oleh perusahaan swasta lainnya secara berkelanjutan sehingga dapat bersinergi dengan pemerintah, dan secara kumulatif dapat mendorong pencapaian target pembangunan ekonomi di Indonesia," kata Airlangga Hartarto di peluncuran komitmen APRIL 2030 secara virtual.
Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Bambang Hendroyono mengatakan komitmen APRIL 2030 sejalan dengan aspirasi pemerintah agar pelaku swasta mendukung pembangunan berkelanjutan RPJMN 2020-2024, terutama terkait komitmen kelestarian lingkungan, sosial dan produksi.