Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Hingga November 2020, Pembayaran Klaim Manulife Terkait Covid-19 Tembus Rp 54,5 Miliar

Klaim keseluruhan Manulife Indonesia (konsolidasi) per Oktober 2020 year to date tercatat sebesar Rp 4 triliun.

Penulis: Sanusi
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Hingga November 2020, Pembayaran Klaim Manulife Terkait Covid-19 Tembus Rp 54,5 Miliar
HANDOUT
Warga berjalan di depan kantor pusat Asuransi Manulife di Jln Sudirman, Jakarta, Selasa (19/5/2020). Di tengah pelemahan pasar global, bisnis Manulife tetap tumbuh, dengan total asset kelolaan di tahun 2019 naik 9% atau Rp72 triliun dari tahun 2018. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia terus mendampingi para nasabah. Termasuk membayar klaim Covid-19.

Presiden Direktur dan CEO Manulife Indonesia Ryan Charland, mengatakan hingga 9 November 2020, jumlah klaim terkait covid-19 yang dibayarkan Manulife Indonesia tercatat sebesar Rp 54,5 miliar.

"Jumlah tersebut termasuk manfaat rawat inap dan perlindungan jiwa," kata Ryan Charland, Kamis (3/12/2020).

Sedangkan, klaim keseluruhan Manulife Indonesia (konsolidasi) per Oktober 2020 year to date tercatat sebesar Rp 4 triliun.

“Pembayaran klaim dilakukan Manulife Indonesia setelah nasabah memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan,” papar Ryan.

Peduli Kesehatan Nasabah

Berita Rekomendasi

Selain itu, Manulife Indonesia juga senantiasa memfokuskan diri kepada kebutuhan nasabah yang kian beragam dan berubah seiring dengan tantangan kehidupan yang dinamis.

Ryan Charland mengatakan, masalah kesehatan dan tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 menjadi salah satu fokus perhatian Manulife Indonesia.

Dia menambahkan pada 2021, Manulife Indonesia akan terus memberikan solusi perencanaan keuangan terkait dengan biaya kesehatan dan proteksi keuangan keluarga mengingat pandemi Covid-19 masih akan mewarnai perjalanan pada tahun depan.

Tak hanya kesehatan dan proteksi keuangan, pelaku industri asuransi jiwa juga dituntut untuk menjaga keselamatan masyarakat. Menyikapi hal itu, Manulife Indonesia menerapkan layanan non face to face.

Baca juga: Manulife Optimalkan Layanan Nasabah di Era Pandemi

Ryan Charland menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19, tenaga pemasar Manulife Indonesia tetap berupaya memberikan layanan terkait advis finansial meskipun tanpa bertatap muka.

Untuk itu, para tenaga pemasar telah dibekali dengan pelatihan yang mumpuni dan profesional agar tetap optimal membantu masyarakat di tengah pandemi Covid-19 ini.

Digitalisasi Pemasaran

digitalisasi layanan nasabah manulife
Digitalisasi Manulife : Tim leader sedang membahas soal percepatan layanan ke berbagai nasabah via program digital terbaru Manulife di ruang kerja anyar.

Sementara itu, industri asuransi juga harus bisa memaksimalkan potensi besar di sektor digital.

Apalagi, penetrasi asuransi saat ini relatif masih kecil, tidak pernah di atas 3 persen dengan total potensi 270 juta jiwa.

Jika saja 20 persen masyarakat sadar asuransi, maka industri ini akan meningkat secara signifikan.

Terkait hal itu, OJK telah memberikan persetujuan kepada sembilan perusahaan asuransi untuk memasarkan produknya secara digital, termasuk Manulife Indonesia.

Hal ini diharapkan dapat memudahkan nasabah mendapatkan pelayanan Manulife Indonesia dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan yang berlaku.

Ryan mengatakan, Manulife menyambut baik upaya pemerintah menggarap sektor digital sebagai platform bisnis di masa mendatang. Dikatakan, pihaknya saat ini sudah menerapkan pelayanan berbasis digital kepada para nasabahnya, termasuk pengajuan klaim secara online dan polis elektronik.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas