Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Sektor Wisata Diprediksi Tumbuh Semester II 2021, Vaksin Corona Bikin Wisatawan Yakin untuk Pelesir

Sektor pariwisata Indonesia akan kembali tumbuh di semester II 2021. Hanya saja kondisinya jelas berbeda seperti dahulu kala.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Sektor Wisata Diprediksi Tumbuh Semester II 2021, Vaksin Corona Bikin Wisatawan Yakin untuk Pelesir
Lita Febri
Direktur Regional Wilayah Operator APAC Travelport Gary Harford, Presiden Direktur Galileo lndonesia Raymond Setokusumo dan Elly Hutabarat Ketua Astindo saat pemaparan Global Digital Traveler Survey (GDTR) 2019 di Hotel Hermitage, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/1/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Travel Agent Indonesia (Astindo) memprediksi sektor pariwisata Indonesia akan kembali tumbuh di semester II 2021. Hanya saja kondisinya jelas berbeda seperti dahulu kala.

"Tahun ini kita ibaratnya masih zero sales, kalau pun ada hanya lima persen, lalu 2021 kemungkinan besar semester dua kita sudah mulai bergerak, tapi tidak mungkin seperti dulu," ucap Ketua Umum Astindo Elly Hutabarat kepada Tribun, Rabu (2/12/2020).

Menurutnya, peningkatan pariwisata itu terjadi setelah dilakukan tahap vaksinasi.

Elly menilai vaksinasi satu-satunya harapan untuk bisa membuat wisatawan merasa lebih yakin.

"Yang kita harapkan tentu perjalanan leisure. Setelah vaksinasi ini menjadi harapan kita maksudnya bisa kita dagang lebih baik lagi," tuturnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat data untuk transportasi dan pariwisata sampai Oktober 2020 yaitu sebesar 158,2 ribu wisatawan mancanegara (wisman).

Baca juga: Kota Batu Kembali Jadi Zona Merah Covid-19, Sebabnya Klaster Keluarga, Bukan Aktivitas Wisata

Deputi Bidang Statistik, Distribusi, dan Jasa BPS Setianto mengatakan, angka tersebut mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya.

Berita Rekomendasi

"Kalau kita bandingkan dengan bulan lalu ini masih terjadi kenaikan sebesar 4,57 persen atau pada September 2020 yakni 151,3 ribu wisman," ujarnya.

Setianto menekankan masalah kesehatan menjadi penyebab utama wisatawan mancanegara masih berpikir-pikir melangsungkan perjalanan liburan.

Untuk itu, penerapan protokol 3M mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak menjadi sangat penting.

"Ini menjadi suatu keharusan kalau kita ingin ekonomi juga nantinya akan bergerak," ujarnya.

Elly juga menanggapi keputusan pemerintah memotong tiga hari libur akhir tahun.

Menurutnya, langkah pemerintah tersebut tidak memberikan jaminan dapat menekan angka kasus Covid-19.

"Kalau kita melihat secara umum bahwa industri pariwisata ini justru sudah melakukan protokol dengan baik. Tetapi yang mengakibatkan peningkatan kasus justru bukan dari pariwisata, melainkan kerumunan-kerumunan," ucap Elly.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas