Industri MICE Juga Babak Belur Dihantam Covid-19
Rizki Handayani Mustafa mengakui pandemi virus corona (Covid-19) sangat berdampak pada sektor pariwisata.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) Rizki Handayani Mustafa mengakui pandemi virus corona (Covid-19) sangat berdampak pada sektor pariwisata.
Satu diantaranya industri Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) yang memang masuk dalam sektor tersebut.
Baca juga: Layanan Teman Bus Dorong Sektor Ekonomi dan Pariwisata di Yogyakarta
Baca juga: Didukung Infrastruktur Memadai, Yogyakarta Juga Jadi Pilihan untuk Penyelenggaraan MICE
Hal itu karena industri MICE sangat bergantung pada bisnis yang melibatkan kegiatan perjalanan dan pertemuan.
"Industri pariwisata termasuk di dalamnya industri MICE adalah sektor yang paling terdampak karena adanya Covid-19 ini. Karena pada intinya di dalam pariwisata dan sektor MICE itu adalah melakukan perjalanan dan melakukan pertemuan," ujar Rizki, dalam webinar bertajuk 'The Comeback Plan of MICE for 2021', Kamis (10/12/2020).
Sedangkan pada masa pandemi ini, pemerintah melarang kegiatan yang memicu keramaian karena berpotensi meningkatkan risiko penularan.
"Nah sementara perjalanan dan pertemuan ini adalah hal yang disuruh untuk saat ini tidak dilakukan, terutama di 5 bulan pertama," jelas Rizki.
Kebijakan yang muncul akibat adanya pandemi ini yang akhirnya membuat sektor pariwisata global melesu dan berdampak pada hilangnya puluhan juta pekerjaan.
"Nah ini kemudian membuat sektor ini, sekitar 30 juta pekerjaan di seluruh dunia terdampak," kata Rizki.
Ia menyebut industri yang berfokus pada penyediaan venue, hotel, transportasi hingga yang berkaitan dengan vendor dan pameran turut melesu.
"Termasuk dengan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang biasanya setiap tahun melakukan pameran, juga tidak bisa," papar Rizki.
Faktor-faktor tersebut yang membuat Kemenparekraf mencoba mencari cara untuk kembali menghidupkan industri MICE agar kembali pulih.
"Hal-hal seperti ini yang kemudian membuat kita berpikir bagaimana cara ke depan, apakah ke depan industri MICE ini masih punya harapan untuk berkembang," pungkas Rizki.
Perlu diketahui, dampak Covid-19 membuat industri MICE pada 2020 ini diperkirakan merugi hingga Rp 44,3 triliun.