Milenial Kreatif Didorong Garap Sektor Pertanian
generasi milenial menjadi tumpuan untuk pengembangan industri dan ekonomi kreatif, termasuk di sektor pertanian
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reynas Abdila/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dalam situasi pandemi Covid-19, pemerintah optimistis generasi milenial mampu bertahan dan semakin kreatif di era digital.
Optimisme pemerintah tersebut berdasarkan penilaian terhadap aspek demografis kelompok milenial yang dianggap produktif dibandingkan kelompok usia lain.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari menyoroti peran anak muda yang minim di sektor pertanian.
Baca juga: Ekonomi Digital Makin Menjadi-jadi, Beli Kebutuhan Pokok Kini Juga Lewat Online
Menurutnya hampir tidak ada anak muda yang mau terjun ke pertanian.
"Kenapa tidak talenta bakat anak muda kita pupuk juga ke sana. Ini tantangan untuk anak muda. Kita dengar bagaimana di Kebumen anak muda menciptakan traktor yang diinstal peralatan elektrik canggih dengan menggunakan remote control, kemudian traktor itu berjalan sendiri tanpa harus kita berkubang lumpur dan bisa menyelesaikan pekerjaan membajak sawah," ujarnya di Jakarta, Senin (14/12/2020).
Sementara menurut Tenaga Ahli Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kemenkominfo, Basuki Agus Suparno menilai generasi milenial menjadi tumpuan untuk pengembangan industri dan ekonomi kreatif .
Ini menjadi sektor yang menjadi sektor andalan bagi pemerintah di dalam mengembangkan perekonomian bangsa.
Bidang-bidang tersebut antara lain arsitektur, musik, film, animasi, desain komunikasi visual, dan sebagainya.
Potensi generasi milenial dapat dikembangkan di dalam 16 sektor ekonomi kreatif ini karena dianggap identik dan memiliki kedekatan dengan kelompok milenial.
"Kelompok milenial juga mempunyai cara pandang yang positif, memprioritaskan happiness dan kalau mengerjakan sesuatu dengan passion. Karakteristik yang lain dari generasi ini adalah open minded, terbuka dan tidak konservatif," ujarnya.
Di lain pihak Talents Mapping Practitioner Ahmad Sutrisni Ahid menilai pemerintah harus mengidentifikasi minat dan bakat generasi milenial karena dengan begitu generasi milenial akan produktif sesuai passion mereka masing-masing.
"Ada empat cara menilai bakat milenial, yaitu saat dia merasa enjoy, easy, excellent (bernilai sempurna), earn (menghasilkan sesuatu). Jadi kalau dioptimalkan mereka alan produktif dan bernilai penting untuk pembangunan bangsa," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.