Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat upah tani dan buruh bangunan secara harian mengalami penurunan pada November 2020 dibanding Oktober 2020.

Hal itu disampaikan Kepala BPS Suhariyanto dalam paparan virtual di Jakarta, Selasa (15/12/2020).

"Jika dilihat upah tani secara riil mengalami penurunan sebesar 0,36 persen secara month to month," kata Suhariyanto.

Namun secara nominal sebenarnya terjadi peningkatan 0,15 persen dari Rp52.566 per hari menjadi Rp55.848 ribu per hari.

Baca juga: Petani Berusia 80 Tahun di Sukabumi Tewas Tertimbun Longsor

Turunnya upah tani harian pada November 2020 terjadi akibat kenaikan indeks konsumsi rumah tangga di pedesaan sebesar 0,51 persen. 

Hal yang sama pula terjadi pada upah buruh bangunan pada November 2020 yang mengalami kenaikan tipis sebesar 0,04 persen. 

Atau angka ini naik menjadi Rp90.807 dari sebelumnya Rp90.771 pada Oktober lalu.

Upah riil buruh bangunan bulan ini turun sebesar 0,24 persen menjadi Rp86.311 dari Rp86.514 di Oktober 2020. 

"Turunnya upah buruh bangunan secara riil lebih dikarenakan inflasi pada bulan November sebesar 0,28 persen," papar Suhariyanto.

Baca juga: Ditinggal ke Rumah Saudara, Rumah Petani Ludes Terbakar Hanya Tersisa Tiang

BPS juga mencatat penurunan upah harian buruh informal secara riil di perkotaan pada November 2020. 

Upah buruh potong rambut wanita November 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,26 persen menjadi Rp28.730 dibanding bulan sebelumnya.

"Begitupun nominal upah asisten rumah tangga November 2020 dibanding Oktober 2020 tidak mengalami perubahan atau flat, sebesar Rp419.906,00," pungkasnya.