Fintech Amartha Siap Salurkan Rp 2,6 T ke Usaha Mikro-Kecil di Desa
Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan pendanaan juga meningkat 11,65% menjadi 588.283 Mitra
Penulis: Choirul Arifin
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews, Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan fintech peer to peer lending PT Amartha Mikro Fintek menargetkan penyaluran sebesar Rp 2,6 triliun pada 2021 untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro kecil di desa.
Total modal sebesar itu akan disalurkan kepada lebih dari 650 ribu perempuan pengusaha mikro, kecil dan menengah di Jawa, Sulawesi dan Sumatera.
Andi Taufan Garuda Putra, Founder dan CEO Amartha, Kamis (31/12/2020) mengatakan, pertumbuhan bisnis Amartha sangat baik, hingga Desember 2020 penyaluran pendanaan meningkat 21,22% di angka Rp 2,92 triliun.
Pertumbuhan jumlah pelaku UMKM yang mendapatkan pendanaan juga meningkat 11,65% menjadi 588.283 Mitra.
Baca juga: Maraknya Fintech Lending Dorong Percepatan Inklusi Keuangan di Indonesia
“Secara makro aktivitas UMKM mulai pulih kembali. Di 2021, Amartha sangat optimis seiring dengan pemulihan ekonomi, kualitas penyaluran pendanaan juga akan semakin membaik,” ujarnya.
Beberapa strategi telah disiapkan untuk dapat melayani 1 Juta Mitra (secara akumulasi) di tahun depan, salah satunya dengan membangun ekosistem digital untuk meningkatkan inklusi digital UMKM di desa.
“Kami akan memperluas produk dan meluncurkan program untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di desa, salah satunya melalui program smartphone masuk desa,” ujar Andi Taufan.
Amartha berupaya meningkatkan inklusi keuangan digital melalui penciptaan produk yang sesuai dengan kebutuhan sektor UMKM informal dengan menerapkan framework strategi inklusi keuangan yang terdiri dari tiga pilar.
Baca juga: Cara dan Syarat Mencairkan BLT UMKM Rp 2,4 Juta di Bulan Desember 2020, LOGIN eform.bri.co.id/bpum
Pertama, menciptakan produk keuangan yang sederhana dan mudah dimengerti oleh mereka.
Kedua adalah mengurangi biaya transaksi dengan menghadirkan layanan keuangan digital di tempat tinggal pengguna, termasuk dengan cara difasilitasi agen di lapangan misalnya.
Ketiga, mengurangi barrier of access yang tidak hanya dipengaruhi oleh faktor geografis tetapi juga faktor pengetahuan dan infrastruktur digital.
Chief Commercial Officer Amartha, Hadi Wenas menambahkan, smartphone masuk desa adalah langkah penting berikutnya setelah selama ini Amartha berhasil mengakselerasi upaya peningkatan kesejahteraan pelaku UMKM perempuan di desa lewat modal kerja.
"Saatnya kaum perempuan untuk lebih sejahtera dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, mengurangi pengeluaran, serta adanya proteksi jiwa dan kesehatan,” ungkapnya.
Dijelaskan, dengan memberikan akses pada teknologi dan membangun ekosistem digital memberikan peluang untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan melalui partisipasi ekonomi, pengembangan sosial, dan memfasilitasi pembuatan keputusan yang terinformasi.
"Bagi mitra Amartha yang sudah menggunakan teknologi, ada peluang pemanfaatan teknologi untuk mendukung pekerjaan, ruang ekspresi, dan menyediakan akses informasi,” kata Hadi Wenas.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.