Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kaleidoskop 2020: Catatan Capaian Infrastruktur Pendukung Moda Transportasi

Di sektor perhubungan darat, Kemenhub menyatakan telah melakukan pembangunan fasilitas perlengkapan jalan di 33 provinsi

Penulis: Hari Darmawan
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Kaleidoskop 2020: Catatan Capaian Infrastruktur Pendukung Moda Transportasi
dok. Kemenhub
Tiga kapal patroli KPLP mengawal Kapal MV Suzuka Express dari Pelabuhan Patimban, Senin (21/12/2020). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perhubungan melaporkan sejumlah capaian di bidang infrastruktur transportasi darat, laut, udara dan perkeretaapian selama 2020.

Di sektor perhubungan darat, Kemenhub menyatakan telah melakukan pembangunan fasilitas perlengkapan jalan di 33 provinsi untuk menunjang keselamatan pengguna jalan raya.

Selain itu, dalam satu tahun ini sektor perhubungan darat juga menghadirkan 280 unit angkutan pelajar dan juga subsidi perintis angkutan jalan sebanyak 327 trayek.

Untuk prasarana transportasi jalan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat telah membangun tiga terminal tipe A dan telah melakukan revitalisasi terminal tipe di 15 lokasi.

Baca juga: Kemenhub Umumkan Pemenang Proyek KPBU Pelabuhan Patimban, Butuh Modal Rp 18,9 Triliun

Tak hanya itu, Kemenhub juga telah melakukan pembangunan lanjutan terminal barang internasional di 7 lokasi wilayah serta revitalisasi UPPKB di 7 lokasi.'

Sepanjang 2020 Kemenhub juga telah melakukan berbagai pembangunan infrastruktur pendukung transportasi darat.

Baca juga: Kemenhub Terbitkan Surat Edaran 21 Tahun 2020, Atur Perjalanan dengan Transportasi Laut

Berita Rekomendasi

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub Budi Setiyadi mengatakan, sepanjang 2020 Kemenhub telah melakukan revitalisasi dan rehabilitasi 18 terminal tipe A.

Ia juga mengatakan, pihaknya pada 2020 ini berhasil membangun terminal barang internasional di Kalimantan Barat, Aruk dan juga di Nusa Tenggara Timur.

"Selain itu, kami juga telah menyelesaikan terminal tipe A yang berada di luar Pulau Jawa. Terminal yang telah dibangun pada 2020 ini diantaranya, di Medan, Samarinda, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara serta di Papua yang baru saja selesai," kata Budi Setiyadi dalam diskusi virtual, Rabu (23/12/2020).

Budi Setiyadi juga mengungkapkan, terkait pembangunan terminal ini bukan hanya tentang fisiknya saja tetapi harus dipikirkan operasionalnya juga serta manfaatnya.

"Maka dari itu, untuk proyek terminal di Tirtonadi nanti kita akan menyediakan ballroom yang mampu menampung 1.000 hingga 2.000 orang dan juga membangun fasilitas yang dapat dimanfaatkan masyarakat," ucap Budi Setiyadi.

Pada 2021 nanti, lanjut Budi Setiyadi, pihaknya akan melanjutkan pembangunan terminal di beberapa wilayah seperti di Solo untuk menunjang keberlangsungan transportasi angkutan darat di berbagai wilayah.

"Dengan pembangunan terminal ini, tentunya dapat menjaga konektivitas melalui angkutan darat dan membuat mobilitas masyarakat menjadi lebih mudah," ucap Budi.

Kemudian pada sektor transportasi penyeberangan, Kemenhub setidaknya telah membangun 6 pelabuhan penyebrangan baru, 5 pembangunan pelabuhan penyeberangan lanjutan dan rehabilitasi pelabuhan penyeberangan di 2 lokasi.

Tak hanya membangun pelabuhan penyebrangan baru, Kemenhub juga memberikan subsidi perintis penyeberangan di 253 lintasan dan pembangunan kapal penyeberangan baru di 5 lokasi.

Selanjutnya pada transportasi sungai, dalam satu tahun ini 7 pelabuhan baru telah dibangun, pembangunan lanjutan di 13 lokasi telah dilakukan dan rehabilitasi pelabuhan sungai di 11 lokasi.

Sektor Transportasi Perkeretaapian

Terakhir dari pencapaian satu tahun sektor perhubungan darat, yaitu untuk mendukung transportasi danau dengan membangun 4 pelabuhan baru telah.

Berlanjut pada sektor perkeretaapian, dalam satu tahun ini Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian setidaknya telah melakukan pembangunan jalur kereta api termasuk jalur ganda serta reaktivasi sepanjang 290 km'sp.

Selain itu, Ditjen Perkeretaapian juga melakukan peningkatan dan rehabilitasi jalur kereta api sepanjang 166 km'sp.

Sektor Transportasi Laut

Pada sektor transportasi laut, melalui Ditjen Perhubungan laut Kemenhub telah membangun Kapal Patroli KPLP untuk menjaga perairan Indonesia.

Kemudian, pembangunan suar Tanjung Batu Tarakan serta fasilitas penunjangnya. Tak hanya itu, dalam satu tahun ini juga Kemenhub telah pembangunan pelabuhan Patimban, Sanur, Labuan Bajo, dan Likupang.

Melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub juga menghadirkan fasilitas pelabuhan baru yaitu Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat.

Peresmian hadirnya Pelabuhan Patimban juga berbarengan dengan kegiatan eskpor produk otomotif pada (20/12/2020).

Ekspor perdana 140 unit kendaraan itu merupakan produk dari Toyota, Daihatsu, dan Suzuki yang dikirim ke Brunei Darussalam menggunakan Kapal MV. Suzuka Express milik PT Toyofuji Shipping Co.,Ltd.

Sektor Transportasi Udara

Selanjutnya pada sektor penerbangan udara, Ditjen Penerbangan Udara sepanjang telah membangun bandara baru di 8 lokasi.

Kemudian menghadirkan jembatan udara sebanyak 27 rute termasuk Papua, untuk mendukung konektivitas logistik di wilayah timur Indonesia.

Selain itu, untuk mengembangkan kawasan pariwisata Kemenhub juga membangun fasilitas di 13 bandara untuk mendukung pariwisata di beberapa daerah.

Sektor lainnya yaitu pengelolaan transportasi Jabodetabek. Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek Kemenhub telah memfasilitasi jalan raya dengan rambu lalu lintas sebanyak 185 unit.

Penambahan jumlah LPJU sebanyak 455 unit, kemudian memperbanyak marka jalan sepanjang 454.355 meter dan juga jumlah warning light yang ditambah sebanyak 56 unit.

Selain itu di penghujung 2020 Kemenhub resmi menyerahkan sertifikat pesawat N219 kepada PT Dirgantara Indonesia pada Senin (28/12/2020).

Penyerahan sertifikat ini, sekaligus menandakan pesawat N219 ini telah menyelesaikan proses sertifikasi tipe sesuai dengan Undang-Undang No 1 Tahun 2009.

Dalam Undang-Undang ini, disebutkan bahwa pesawat udara, mesin pesawat udara dan baling-baling pesawat yang dibuat harus memiliki rancangan bangun yang disertifikasi oleh Direktorat Jenderal Perhubungan udara Kemenhub melalui rangkaian uji sertifikasi dan final certification board meeting.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pesawat N219 yang merupakan karya anak bangsa telah selesai proses sertifikasi tipe.

"Hal ini tentunya menjadi sejarah bagi kebangkitan industri penerbangan, dalam hal rancang bangun pesawat udara di Indonesia," ucap Budi Karya dalam konferensi virtual, Senin (28/12/2020).

Ia juga menjelaskan, pencapaian yang telah diraih dalam membangun pesawat N219 diharapkan dapat terus mendorong inovasi yang diperlukan untuk penyempurnaan teknis pada pesawat generasi selanjutnya.

"Selain itu, dengan pengembangan inovasi dari PT Dirgantara Indonesia tentunya dapat meningkatkan daya saing terhadap pesawat luar negeri dan memiliki daya jual tinggi," kata Budi Karya.

Budi Kara juga menyebutkan, Kemenhub secara khusus berencana memesan pesawat N219 untuk keperluan kalibrasi fasilitas penerbangan dan memenuhi kebutuhan pesawat dalam menjangkau daerah 3TP (Tertinggal, Terpencil, Terluar dan Perbatasan).

Sementara itu menurut Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub Novie Riyanto, sertifikasi pesawat N219 ini telah dilakukan sejak Februari 2014.

"Proses sertifikasi juga tentunya sesuai dengan peraturan keselamatan penerbangan sipil, dan masa sertifikasi ini berlaku selama 3 tahun," ucap Novie.

Dalam proses sertifikasi pesawat N219, ia menyampaikan, Direktorat Jenderal Perhubungan Udara telah memberikan dua kali perpanjangan izin yaitu pada 8 Februari 2017 dan 11 Februari 2020.

Proyek yang Selesai di 2020

Sepanjang 2020 Kemenhub juga telah menyelesaikan berbagai proyek pembangunan infrastruktur transportasi, di berbagai wilayah.

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, meski di tengah pandemi Covid-19 pihaknya akan terus melaksanakan kegiatan pembangunan infrastruktur transportasi untuk melayani masyarakat.

"Kita tidak bisa berhenti, karena infrastruktur transportasi ini sangat penting untuk menjaga roda ekonomi tetap bergerak," kata Budi Karya dalam diskusi virtual, Rabu (23/12/2020).

Ia juga menyebutkan, saat ini penyerapan anggaran Kemenhub pada 2020 sudah mencapai 95 persen dalam aspek pembangunan moda transportasi untuk melayani masyarakat.

Kemenhub sendiri memiliki anggaran belanja 2020 sekitar Rp 32,7 triliun, dan dana ini digunakan untuk membangun infrastruktur transportasi seperti program tol laut dan pembangunan untuk mendukung 10 destinasi pariwisata nasional.

Dalam pencapaian Kemenhub di 2020 ini, Budi Karya menjelaskan, pihaknya telah menyelesaikan beberapa proyek seperti jalur ganda kereta api di wilayah bagian selatan Jawa.

"Double track ini penting sekali untuk keamanan operasional kereta api, dibandingkan dengan single track," ucap Budi Karya.

Selain itu ia juga menyebutkan, proyek lain yang telah selesai di 2020 adalah pembangunan runway III dan east cross di Bandara Soekarno-Hatta, pembangunan  Bandara Kulonprogo serta penyelesaian proyek kapal perintis yang jumlahnya lebih dari 100 kapal.

"Selain itu, kami juga telah menyelesaikan pelabuhan Gili Mas di Lombok dan melakukan reaktivasi jalur angkutan kereta api ke kota kecil seperti di Ciranjang ke Cipatat yang akan terhubung ke Bandung," ujar Budi Karya.

Pada 2020 ini, lanjut Budi, Kemenhub juga menggelontorkan dana untuk melakukan subsidi laut, udara, kereta api dan juga angkutan darat.

"Meski begitu, pembangunan yang dilakukan Kemenhub tentunya harus mengedepankan protokol kesehatan mengingat masih di tengah pandemi Covid-19," ucap Budi Karya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas