Produksi Sedang Surplus, Harga Beras Tahun Depan Diyakini Normal
Harga beras di tahun depan dalam kondisi normal karena produksi beras petani sedang surplus.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bustanul Arifin meyakini harga beras di tahun depan dalam kondisi normal karena produksi beras petani sedang surplus.
"Catatan saya tahun 2020 neracanya surplus. Dengan kata lain kalaupun panen raya berlangsung di Bulan Maret, maka saya berkeyakinan tidak akan ada lonjakan harga yang ekstrim karena di bulog terus melakukan operasi pasar dan penyerapan," ujar Bustanul kepada media, Kamis (31/12/2020).
Perhepi juga meminta agar pemerintah memperkuat akses lalu lintas antar dan kirim logistik yang mengalami kesulitan selama pandemi.
Baca juga: Kunjungi Pemalang, Mentan SYL Panen Padi dan Lele
"Ketahanan pangan itu menyangkut ketersediaan aksebilitas dan konsumsi. Jadi konteks ketersediaan ini mari kita tuntaskan dulu. Artinya kita harus mewaspadai persoalan akses logistik. Apalagi kita masih dalam kondisi pandemi. Itu harus kita perkuat," katanya.
Baca juga: Tanam Bibit Padi Hotong di Kabupaten Buru, Bella Shofie Janjikan Bagi Benih ke 1000 Petani
Pertanian, kata dia, tidak bisa dikerjakan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) semata, namun juga harus melibatkan kementerian dan lembaga negara lainya.
"Memang sekarang ini yang dibutuhkan adalah leadership. Artinya pak menteri tidak bisa berjalan sendiri. Beliau tidak punya kewenangan di perdagangan atau di kesehatan, karena itu harus berjalan bersamaan,” ucap Bustanul.
“Harapan terakhir menurut saya ada di Pak Menko Ekonomi. Dia yang harus membuat perencanaan karena ini menyangkut koordinasi dengan banyak Kementerian," sambung dia.
Sebelumnya Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2021 dalam kondisi aman dan terkendali.
Menurut Mentan, Indonesia memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung.
"Pangan dasar yang kita kendalikan itu ada 11 dan semuanya dalam kondisi aman. Jadi ada beras, ada jagung, ada gula pasir, ada dagin dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insyaallah 11 komoditi ini aman sampai akhir tahun mendatang," katanya.