Analisis Bityard Soal Melambungnya Harga Bitcoin
pengguna Crypto di dunia sudah menjadi 10 juta orang setiap harinya, dengan 19 persen dari total penduduk dunia
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Reyna Abdila/Tribunnes.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengawali dunia di tahun 2021, banyak terjadi kejutan yang sangat luar biasa.
Bagi penggila investasi, trading dan crypto ini seperti paket komplit yang belum pernah di rasakan sebelumnya.
Adanya spekulasi akan dump karena kenaikan yang sangat luar biasa ini menyebabkan kepanikan yang luar biasa sehingga banyak orang melakukan withdraw tapi gagal karena banyaknya exchanges yang bertumbangan.
Baca juga: Bagaimana Masa Depan Investasi Kripto di Indonesia?
Namun, Bityard sebagai Cryptocurrency Derivatives Exchange yang tersertifikasi, mampu melewati hal ini dan melakukan deposit dan withdraw dengan lancar.
“Naiknya harga bitcoin sendiri didorong oleh kepercayaan beberapa hedge fund dan institusi besar seperti Grayscale, Paypal, Square, Microstrategy yang menginvestasikan dananya untuk pembelian bitcoin dalam jumlah jutaan dollar tahun 2020 lalu,” kata Marketing Director Bityard Michael dalam keterangannya, Senin (11/1/2021).
Menurut Michael, dampaknya mulai terlihat pada awal tahun ini yaitu 2021 yang menyebabkan nilai market cap dari cryptocurrency mencapai 1 triliun dolar AS yang berada pada urutan ke-8.
Baca juga: Sempat Tembus 40.000 Dolar AS, Harga Bitcoin Kini Melorot 5 Persen
Adapun Bityard yang sudah mendapatkan lisensi dari Singapura, US dan Estonia ini juga ikut ambil bagian dalam kenaikan bitcoin cs.
“Dengan platform yang sudah support untuk di akses di personal computer dan mobile phone, menjadikan Bityard menjadi pilihan utama bagi trader crypto untuk melakukan trading,” tegasnya.
Selain mendukung fitur spot market yang sudah ada di banyak Exhanges Crypto, Bityard juga memiliki fitur seperti Copy Trading dan Derivative.
Baca juga: Bitcoin Melambung Di Atas 20 Ribu Dolar, Bakal Jadi Incaran Investor Awam?
Berdasarkan data diperoleh, pengguna Crypto di dunia sudah menjadi 10 juta orang setiap harinya, dengan 19 persen dari total penduduk dunia sudah melakukan trading cryptocurrency dan juga investasi di aset kripto seperti BTC, ETH, USDT, LTC, BNB dan lainnya.
“Tidak ada lagi kata untuk menunggu dan wait and see untuk memulai trading di crypto karena dengan adanya pandemi Covid-19 kegiatan semua dilakukan di rumah,” tutur Michael.
Tentu salah satu cara untuk menambah penghasilan adalah dengan mempelajari trading dan investasi di crypto terutama bitcoin dan ethereum yang kenaikan dalam satu bulan saja sudah 112 persen.
Dengan demikian, sebagai orang awam di dunia investasi tentu saja hal ini sangat menarik dan memberikan peluang yang lebih besar untuk mengadopsinya di bandingkan dengan investasi di saham, emas, perak, komoditas maupun tanah sekalipun.
Karena liquidasinya juga sangat mudah dengan nilai ROI mencapai 100 persen maka akan menjadi pilihan yang menarik untuk menjalankan trading di cryptocurrency.