Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Anggota DK3N Nilai Program Langit Biru Tingkatkan Kualitas Kesehatan Pekerja

Anggota Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) Arudji Wahyono menilai baik, Program Langit Biru (PLB) Pertamina.

Penulis: Malvyandie Haryadi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Anggota DK3N Nilai Program Langit Biru Tingkatkan Kualitas Kesehatan Pekerja
TRIBUN JABAR/ZELPHI
Suasana antrian kendaraan roda dua dan kendaraan angkutan umum untuk mengisi bahan bakar Pertalite dengan harga diskon di SPBU 34-40510 Jalan HMS Mintareja SH, Kota Cimahi, Jawa Barat, Senin (11/01/2021). Pihak Pertamina menurunkan harga jual Pertalite sebesar Rp. 1.200 per liter di beberapa SPBU di sejumlah kota di Jawa, Madura dan Bali. Dengan harga jual seharga Premium, Pihak Pertamina mengajak warga pengguna kendaraan beralih ke bahan bakar lebih baik, rendah emisi sehingga tercipta pengurangan polusi udara dan lingkungan yang sehat. Program harga hemat ini sebagai Program Langit Biru dari Pertamina untuk mengurangi kadar polusi dari emisi gas buang kendaraan. (Tribun Jabar/Zelphi) 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Malvyandie

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional (DK3N) Arudji Wahyono menilai baik, Program Langit Biru (PLB) Pertamina.

Menurut Arudji, meningkatnya konsumsi Pertalite yang dibarengi penurunan penggunaan Premium, akan meningkatkan kualitas dan kesehatan udara.

Melalui udara yang semakin bersih, pada akhirnya akan meningkatkan pula kualitas kesehatan masyarakat termasuk para pekerja.

“Lebih bagus. Pengaruhnya akan dirasakan pada masyarakat luas yang menghirup udara. Termasuk juga para pekerja di jalan, seperti pengemudi angkutan umum,” kata Arudji dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).

Kondisi demikian, menurut Arudji, diharapkan akan berdampak positif pula terhadap kesehatan dan produktivitas pekerja.

Baca juga: Pertamina MOR I Bangun Fasilitas Puskesmas Ramah Anak

Hal ini sangat diperlukan, apalagi pada saat pandemi seperti sekang dimana terjadi penurunan perpuataran roda perekonomian.

Berita Rekomendasi

Untuk itulah Arudji setuju dengan perpanjangan PLB Pertamina di berbagai daerah, termasuk Bogor, Depok, dan Sukabumi.

Apalagi, tingkat kepadatan lalu lintas di daerah tersebut cukup padat.

Termasuk Bogor yang mempunyai jumlah angkutan umum sangat banyak.

“Sebaiknya memang dilanjutkan. Karena di jalanan, selain masyarakat umum juga banyak dilalui pekerja baik formal dan nonformal, seperti sopir angkutan yang juga bisa memanfaatkan langsung program tersebut,” jelasnya.

Baca juga: Pertamina Operasikan 106 Pertashop di Jateng dan DIY

Perpanjangan program juga akan mendukung tingkat kesadaran masyarakat termasuk pekerja untuk menggunakan bahan bakar minyak (BBM) yang lebih berkualitas.

Karena menurut Arudji, masyarakat memang semakin sadar bahwa kualitas Pertalite memang lebih baik dibandingkan Premium.

Dengan BBM berkualitas, lanjut Arudji, masyarakat merasakan sendiri manfaat positif terhadap mesin kendaraan, emisi, dan juga kualitas udara.

Anggota Komisi IV DRD Kota Bogor, Anna Mariam Fadhilah juga mengapriesiasi perpanjangan PLB di Kota Bogor.

Menurut Dhila, panggilan akrabnya, kehadiran PLB sangat membantu para pengguna BBM, terutama di saat pandemi Covid-19.

“Saya mendukung program ini. Semoga terus berlanjut, terlebih karena Premium juga sudah jarang didapat,” kata Dhila.

“Masyarakat juga bisa menghemat pengeluaran karena sebagian besar perekonomian masyarakat sedang menurun,” tambahnya.

Baca juga: Mak Mak Gowes Kota Palembang Sambangi UMKM Binaan CSR Pertamina

Saat ini, lanjut Dhila, di Kota Bogor terdapat sekitar tujuh Stasiun Pengisian Bahan Bakar untuk Umum (SPBU) yang menjalankan PLB Pertamina.

Di berbagai SPBU tersebut, masyarakat bisa mendapatkan Pertalite dengan harga setara Premium.

“Kendaraan yang dapat menikmati program ini yakni motor roda dua dan roda tiga serta transportasi publik seperti angkot dan taksi plat kuning,” kata Dhila.

Sebagai kota yang lalu lintasnya termasuk padat, antara lain karena banyaknya angkutan umum, Dhila juga berharap bahwa PLB juga memberikan dampak baik terhadap peningkatan kualitas udara.

Hal ini dikarenakan angka oktan Pertalite lebih tinggi dibandingkan Premium, sehingga diharapkan pula bisa lebih ramah lingkungan.

“Program Langit Biru ini merupakan salah satu bentuk nyata pelaksanaan Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara. Program ini sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan dengan mengendalikan emisi gas buang kendaraan bermotor,” kata Dhila.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas