Indonesia Sambut Positif Kerja Sama Soal Minyak Nabati UE-ASEAN
Kelapa sawit dan produk turunannya merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Swedia.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Indonesia sambut positif kerja sama dalam konteks joint working group (JWG) soal minyak nabati Uni Eropa (UE)-ASEAN untuk peningkatan perdagangan.
Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia (Wamenlu RI) Mahendra Siregar mengatakan Indonesia berkomitmen untuk penuhi ke-17 target SDGs 2030 dan telah berhasil mencapai perkembangan yang signifikan.
“Dalam hal ini, Indonesia menolak perlakuan diskriminatif yang dikaitkan dengan isu keberlanjutan terhadap produk kelapa sawit Indonesia, di tengah upaya kita untuk meningkatkan standar yang lebih ketat," ujar Wamenlu dalam keterangannya, Kamis (14/1/2021).
Baca juga: Industri Kelapa Sawit Tidak Hanya Seputar Minyak Goreng dan CPO
Namun demikian, pemerintah Indonesia siap melakukan dialog dengan seluruh mitra, baik di tingkat regional maupun global.
Indonesia menekankan bahwa upaya untuk mencapai target-target Sustainable Development Goals (SDGs) memerlukan kerja sama yang erat antar negara-negara.
Kelapa sawit dan produk turunannya merupakan salah satu komoditas unggulan Indonesia yang diekspor ke Swedia.
Duta Besar Indonesia untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo mengatakan dalam 3 tahun terakhir nilai impor kelapa sawit Swedia dari Indonesia terus meningkat, dari USD 14,5 juta pada tahun 2017 menjadi USD 32,3 juta pada tahun 2019.
Baca juga: Kementerian Perdagangan Disarankan Kontak India Agar Bisa Ekspor CPO Gantikan Malaysia
Di tengah pandemi Covid-19 dan upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional, perdagangan minyak nabati, terutama ekspor kelapa sawit ke luar negeri, menjadi semakin penting bagi Pemerintah dan masyarakat Indonesia.
“Komitmen dari kedua belah pihak untuk membentuk sebuah Joint Working Group mengindikasikan adanya kesamaan visi untuk menyelesaikan tantangan dan isu-isu lingkungan hidup di sektor minyak nabati dalam perspektif yang lebih objektif dan non-diskriminatif," ujar Dubes RI
Baca juga: Unilever Komitmen Beli CPO Dalam Negeri
KBRI menggelar seminar daring soal "Keberlanjutan Minyak Nabati: Peluang untuk Peningkatan Perdagangan Dua Arah" (14/01/2021) yang bertujuan mendorong diskusi seputar topik keberlanjutan minyak nabati.
Hal ini dilatarbelakangi kesepakatan antara negara-negara anggota Uni Eropa (UE) dan ASEAN dalam meningkatkan hubungan dari Kemitraan Dialog menjadi Kemitraan Strategis,
Serta, pembentukan Joint Working Group on Vegetable Oil pada Pertemuan Tingkat Menteri UE-ASEAN ke-23 yang diadakan pada tanggal 1 Desember 2020.