Selama PPKM, Jumlah Penumpang Bus AKAP Mengalami Penurunan
PPKM ini tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan oleh pemerintah sebelumnya yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebutkan, selama adanya kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) pada 11-25 Januari 2021 berdampak pada penurunan jumlah penumpang Angkutan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Kepala BPTJ Polana Pramesti mengatakan, dari empat terminal yang dikelola BPTJ Terminal Jatijajar, Depok mengalami penurunan penumpang bus AKAP paling signifikan.
"Pada 10 hari pertama Januari 2021, jumlah penumpang bus AKAP di Terminal Jatijajar mencapai 331 orang per hari. Tetapi selama PPKM menurun 29,2 persen atau menjadi 220 penumpang setiap harinya," kata Polana dalam keterangannya, Kamis (28/1/2021).
Selain itu Polana mengungkapkan, penurunan penumpang juga terjadi di Terminal Poris Plawad yang pada 10 hari pertama di Januari 2021 memiliki jumlah penumpang 441 orang per hari menjadi 379 orang per hari atau turun 14,05 persen selama PPKM.
"Kemudian di Terminal Baranangsiang dan Pondok Cabe juga mengalami penurunan. di Terminal Baranangsiang jumlah penumpang per hari mencapai 200 orang, di 10 hari bulan Januari 2021 dan selama PPKM menurun menjadi 172 orang per hari," ucap Polana.
Baca juga: Dishub DKI Jakarta Siap Distribusikan GeNose di Terminal Pulogebang dan Kampung Rambutan
Baca juga: Belajar Bisnis Melalui Platform Digital Jadi Tren Baru
Untuk Terminal Pondok Cabe, setiap harinya di 10 hari pertama Januari 2021 jumlah penumpang per hari 42 orang dan selama PPKM jumlah penumpang hanya 36 orang per hari.
Polana mengungkapkan, PPKM ini tidak jauh berbeda dengan apa yang diterapkan oleh pemerintah sebelumnya yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB),
"Tentunya kebijakan ini merupakan langkah pemerintah dalam melakukan pencegahan penyebaran Covid-19 agar tidak meluas," kata Polana.
Ia juga berharap, penurunan jumlah penumpang bus AKAP ini menjadi salah satu sikap yang bijak dan bertanggung jawab dari masyarakat dengan mengatur perjalanannya.
"Karena mengingat pandemi Covid-19 ini belum diketahui kapan akan berakhir," ucap Polana.