Rakernas PPI I Angkat Isu Kontribusi Perempuan dalam Pembangunan Indonesia
Menteri PPA mengatakan, minimnya keterwakilan perempuan secara tidak langsung berdampak pada rendahnya indeks kesetaraan gender.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Editor: Choirul Arifin
"Perempuan adalah pihak yang paling mengetahui kebutuhan, permasalahan, dan solusi dari isu-isu yang dihadapi oleh kaumnya sendiri. Kepemimpinan dan pelibatan perempuan dalam pengambilan keputusan menjadi sangat penting," katanya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) Indonesia pada 2019 yang mengukur partisipasi aktif laki-laki dan perempuan pada kegiatan ekonomi, politik, dan pengambilan keputusan baru menunjukkan angka 75,24.
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Bintang juga mengapresiasi kerja nyata yang dilakukan PPI sebagai mitra Kemen PPPA dan menyampaikan beberapa pesan bagi para pemimpin perempuan.
"Saya berpesan kepada para pemimpin perempuan untuk selalu membawa perspektif perempuan dan anak dalam setiap program, keputusan, dan kebijakan yang diambil, turut menyukseskan isu prioritas Kemen PPPA, menjadi panutan bagi perempuan dan anak-anak perempuan agar mereka dapat menjadi pemimpin yang baik pula, serta berperan dalam berbagai pilar pembangunan baik akademisi, dunia usaha, maupun media dengan memberikan intervensi dari berbagai sisi. Perempuan berdaya, anak terlindungi, Indonesia maju,” ujar Menteri Bintang.
Wakil Gubernur Provinsi Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati menambahkan bahwa eksistensi perempuan dalam berbagai kehidupan tidak dapat dipandang sebelah mata. Begitu juga dalam bidang ekonomi yang telah mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari.
Di saat yang sama Ketua Dewan Penasihat PPI, Dewi Motik Pramono yang hadir pada kegiatan tersebut berpesan agar para pemimpin perempuan tidak merasa sombong dan harus saling dukung satu sama lain.