Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kinerja Positif Pelindo III di Tengah Pandemi

Keberhasilan di tengah pandemi Covid-19 ditorehkan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III.

Editor: FX Ismanto
zoom-in Kinerja Positif Pelindo III di Tengah Pandemi
TRIBUNNEWS.COM/IST
Kapal pengangkut petikemas tengah melakukan kegiatan bongkar muat di Terminal Petikemas Surabaya akhir Januari 2021 lalu. Selama masa pandemi Covid-19 Pelindo III tetap melayani pengguna jasa dengan waktu operasi 24/7. 

TRIBUNNES.COM, JAKARTA - Keberhasilan di tengah pandemi Covid-19 ditorehkan oleh PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III. Perusahaan pelat merah tersebut mampu mencatat kinerja positif dalam aspek operasional kepelabuhanan selama tahun 2020.

Direktur Utama Pelindo III U Saefudin Noer menyebut salah satu kinerja yang berhasil melampaui target adalah arus petikemas. Selama 2020 mencapai 5,08 juta TEUs atau 103 persen dari target. Hal itu dipengaruhi peningkatan laju perdagangan ekspor-impor dan perdagangan domestik sejak Juli 2020 di sejumlah pelabuhan di bawah Pelindo III.

Hal ini, kata Direktur Utama Pelindo III, menunjukkan bahwa perekonomian Indonesia tetap tumbuh selama pandemi. “Kunjungan kapal pada 2020 tercapai sebesar 284 juta gross tonnage (GT) atau 98 persen. Artinya, kegiatan distribusi barang menggunakan jalur laut tetap bergeliat di tengah pandemi Covid-19,” kata Saefudin, Selasa (9/2/2021).

Dari sisi arus barang, kinerja operasional Pelindo III selama 2020 tercatat sebanyak 65 juta ton atau 95 persen dari target. Barang kemasan mencapai 117 persen dari target, yaitu 2,7 juta M3. Arus distribusi gas tercapai 11,5 juta MMBTU atau 102 persen dari target.

Pencapaian tersebut diraih dengan mengedepankan 5 prioritas Kementerian BUMN sebagai pedoman dalam berusaha untuk mencapai target tahun 2020. Yakni, prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia, Inovasi Model Bisnis, Kepemimpinan Teknologi, Peningkatan Investasi, dan Pengembangan Talenta.

"Prioritas Nilai Ekonomi dan Sosial untuk Indonesia kami berikan berupa sejumlah insentif dan kebijakan yang mengedepankan manfaat tanpa melihat sisi keuntungan bisnis. Misalkan memperpanjang masa penumpukan petikemas esk impor dari semula 3 hari menjadi 7 hari. Petikemas ekspor dapat masuk ke terminal 5 hari sebelum kedatangan kapal dari sebelumnya 3 hari sebelum kapal datang. Juga diskon tarif terminal handling charge (THC) sebesar 35 persen bagi petikemas transhipment," katanya.

Prioritas Inovasi Model Bisnis juga dilakukan oleh Pelindo III dengan penyediaan tempat pemeriksaan fisik terpadu untuk petikemas internasional. Inovasi hasil kolaborasi dengan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Karantina Hewan maupun Karantina Tumbuhan ini membuat biaya operasional pelabuhan turun karena tidak perlu dilakukan pemeriksaan dari satu lokasi ke lokasi lainnya.

BERITA REKOMENDASI

Sementara itu, Kepemimpinan Teknologi dilakukan dalam bentuk penyediaan layanan kepelabuhanan yang terintegrasi dan berbasis teknologi informasi. Seluruh layanan Pelindo III tersedia dalam satu portal yang berisikan hampir semua layanan pelabuhan. Portal ini bisa diakses dari mana saja dan kapan saja oleh pengguna jasa.

“Penggunaan teknologi selain memudahkan pengguna jasa juga dapat meminimalkan kontak langsung sehingga mengurangi risiko tertular Covid-19 di masa pandemi ini,” lanjutnya.

Prioritas Peningkatan Investasi dilakukan dengan akselerasi proyek prioritas yang menjadi amanah pemerintah kepada Pelindo III, yakni Terminal Multipurpose Labuan Bajo, Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) dan Terminal Gilimas. Situasi pandemi dimanfaatkan oleh Pelindo III menggenjot pembangunan. Terminal Multipurpose Labuan Bajo misalnya, sejak mulai dibangun awal Agustus 2020 perkembangan pembangunan pada tanggal 8 Februari 2021 mencapai 92 persen. Demikian halnya dengan Bali Maritime Tourism Hub (BMTH), saat ini beberapa fasilitas sudah tersedia seperti terminal penumpang internasional (Bali Cruise Terminal), daily cruise, termasuk revitalisai alur pelayaran dan kolam pelabuhan dari minus 9 meter LWS menjadi minus 12 meter LWS.

Dalam hal Pengembangan Talenta dilakukan dengan meningkat kapasitas karyawan dengan serangkaian program pengembangan sesuai dengan bidang kerja dan keterampilan karwawan. "Mereka adalah penggerak dan penerus perusahaan, yang akan menjadi pemimpin di masa yang akan datang," tutup Saefudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas