Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Amankan Pasokan Vaksin, Bio Farma Gandeng Perbankan

Bio Farma memerlukan modal kerja untuk pembelian importasi bulk Vaksin Covid-19 Sinovac yang didapat dari sumber pendanaan pihak ketiga

Editor: Sanusi
zoom-in Amankan Pasokan Vaksin, Bio Farma Gandeng Perbankan
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) melakukan pendaftaran sebelum menerima vaksin Covid-19 Sinovac dosis pertama saat vaksinasi massal di Istora Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (4/2/2021). Kementerian Kesehatan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar vaksinasi Covid-19 massal dengan menargetkan 6.000 orang tenaga kesehatan yang bertugas pada fasilitas kesehatan pemerintah dan swasta di DKI Jakarta. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Bambang Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) memerlukan modal kerja untuk pembelian importasi bulk Vaksin Covid-19 Sinovac yang didapat dari sumber pendanaan pihak ketiga atau Perbankan.

Juru Bicara sekaligus Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto mengatakan, jenis pendanaan yang diperlukan adalah fasilitas pembiayaan modal kerja revolving dalam valuta US Dollars (USD) dan sub limit fasilitas trade financing dengan skema clean basis.

Baca juga: Giliran LaNyalla dan Nono Sampono Terima Vaksin Sinovac

Baca juga: Perhimpunan Dokter Spesialis Dalam Sodorkan 6 Kriteria Kormobid yang Belum Bisa Terima Sinovac

"Sebagai tindak lanjut atas kebutuhan pendanaan tersebut, Bio Farma juga sedang menjalin kerjasama pembiayaan kepada HIMBARA dan Bank Swasta Nasional (Mandiri, BRI, BNI, BTN, Maybank, Danamon dan HSBC)," jelas Bambang dalam keterangannya yang diterima, Selasa (16/2/2021).

Terkait dengan kemitraan yang terjalin antara Maybank Indonesia dengan produsen dan distributor produk farmasi milik negara Bio Farma, dilakukan melalui unit usaha syariah Maybank Indonesia dengan menyediakan fasilitas pembiayaan berbasis Syariah kepada Bio Farma atas peran sentralnya dalam penanggulangan Covid-19 melalui pengadaan vaksin.

Sebagai informasi, vaksin COVID-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan untuk vaksin ini sangat tinggi. Indonesia termasuk salah satu negara tercepat yang memberikan vaksin ini untuk masyarakatnya.

Baca juga: Bio Farma Siap Terima Kandidat Bibit Vaksin Merah Putih Maret 2021

Untuk tahap awal, pada bulan Januari - Februari 2021, sebanyak satu juta tenaga kesehatan sudah mendapatkan vaksin Coronavac dari Sinovac. Berikutnya sebanyak 17 juta lebih petugas pelayan publik seperti TNI, POLRI, akan mendapatkan vaksin Covid-19 pada bulan Februari - Maret 2021.

BERITA REKOMENDASI

Indonesia melalui jalur diplomasi, termasuk salah satu negara yang tercepat untuk mendapatkan akses vaksin COVID-19 dari berbagai produsen, baik secara bilateral, maupun melalui Multilateral (COVAX).

“Saat ini, jumlah produsen vaksin Covid-19 di dunia sangat terbatas, sedangkan permintaan vaksin Covid-19, melebihi persediaannya, oleh karenanya, kita memerlukan supply vaksin dari berbagai sumber," kata Bambang.

Indonesia sendiri, untuk pengadaan vaksin Covid-19, diberikan kepada Bio Farma yang didasarkan pada Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 99 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor HK.01.07/MENKES/12758/2020 tentang Penetapan Jenis Vaksin untuk Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

Dari Permenkes tersebut vaksin Covid-19 akan didapat dari hasil produksi PT Bio Farma (Persero), AstraZeneca, China National Pharmaceutical Group Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan Sinovac Life Sciences Co., Ltd dan Novavax.

Distribusinya akan dilaksanakan oleh Holding BUMN Farmasi, seperti Bio Farma, Kimia Farma dan Indofarma.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas