Menjawab Kebutuhan Hunian untuk Millennial
Properti terutama landed house, memiliki unsur kepemilikan tanah dan bangunan yang masih memiliki apresiasi kenaikan value investasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasar pencari properti terbesar sekarang adalah para kaum millennial atau keluarga muda yang mencari rumah pertama baik sebagai hunian masa depan maupun investasi.
Pasar ini lebih berfokus kepada pencarian hunian rumah tapak dengan harga di bawah Rp 1 miliar wilayah penyangga seperti Tangerang, Bogor, Depok, Bekasi, dan Cikarang.
Sejumlah pengembang berlomba menyasar pasar ini, salah satunya adalah PT Yiho Jakarta Real Estate Development, pengembang asal Tiongkok melalui produk properti Sentosa Park.
Meski pasarnya besar, namun memang belum semua milenial menganggap penting memiliki atau berinvestasi properti.
"Para millennial yang sudah memiliki pekerjaan diharapkan dapat memiliki mindset investasi untuk keuntungan di masa mendatang," kata Hammy Sugiharto, selaku Sales and Marketing Director Sentosa Park dalam keterangannya, Kamis (25/2/2021).
Baca juga: Kebijakan DP Persen Bank Indonesia Bawa Angin Segar untuk Sektor Properti
Dikatakannya, saat ini banyak instrument investasi yang ditawarkan namun properti masih dinggap sebagai investasi jangka panjang yang aman dan juga merupakan faktor kebutuhan primer masyarakat.
Ditambah lagi, properti, terutama landed house, memiliki unsur kepemilikan tanah dan bangunan yang masih memiliki apresiasi kenaikan value investasi.
“Yang paling penting bagi kaum milenial adalah jangan menunda untuk membeli properti, baik sebagai hunian ataupun investasi.
Millenial bisa menyesuaikan terlebih dahulu pembelian properti berdasarkan budget dan kebutuhan mereka, bukan berdasarkan rumah yang mereka impikan," katanya.
Baca juga: Pameran Properti Virtual Akan Terapkan Teknologi Sistem Penjualan Terintegrasi
Sentosa Park merupakan hunian dengan konsep modern yang kami hadirkan sebagai jawaban dari kebutuhan hunian yang cocok dengan para millennial.
“Tampak depan rumah kami konsepkan dengan desain rumah modern kontemporer dan atap rumah model pelana yang mengikuti tren masa kini.
Dari segi denah rumah pun kami rancang dengan luas unit, tata letak ruang dan jumlah kamar yang sesuai dengan kebutuhan para millennial.
Cicilan per bulan pun kami setting agar bisa sesuai dengan daya beli kaum millennial yaitu 6 jutaan per bulan” ujarnya.
Sentosa Park yang kami sebut sebagai rumah sehat ala Singapore merupakan sebuah kawasan hunian dengan konsep Singapura.
Alasan kami mengambil konsep Singapura adalah kami ingin memanjakan para penghuni dengan suasana tinggal yang nyaman, aman, tertib, bersih, sehat, dan berstandar internasional.
"Tentunya untuk membangun nuansa Singapura, dari segi landscape dan ornamen kawasan akan seperti konsep Sentosa Cove dan Garden by the Bay dari Singapura”, katanya.
Baca juga: Ada Fasilitas DP Nol Persen, BI Proyeksi Pertumbuhan Kredit Properti Tumbuh Hingga 7 Persen
Menurut Hammy, mereka menyukai rumah yang tidak terlalu besar yakni Tipe 4 dengan luas tanah 4x11 meter dan luas bangunan 80 meter persegi.
Strategi pembiayaan dimaksud adalah, Yiho mematok uang muka atau down payment (DP) sebesar 10 persen dari harga jual rumah Rp 878 juta.
DP ini bisa dicicil sebanyak 8 hingga 12 kali tanpa bunga. Dari simulasi KPR Bank Mandiri untuk tenor 25 tahun, didapat angka cicilan per bulan Rp 6 juta yang harus dibayar oleh milenial.
"Dengan kondisi saat ini, cicilan Rp 6 juta per bulan adalah angka yang logis, dan masuk dalam perhitungan milenial," kata Hammy. (Kompas.com/Hilda B Alexander/*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul Rumah Buat Milenial, Cicilan Rp 6 Juta Per Bulan