Kemendag Gandeng BRI Kembangkan Sistem Resi Gudang
Pembiayaan adalah salah satu tantangan semua sektor di Indonesia, tak terkecuali Sistem Resi Gudang atau SRG.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembiayaan adalah salah satu tantangan semua sektor di Indonesia, tak terkecuali Sistem Resi Gudang atau SRG.
Kemendag telah membangun hampir 200 SRG yang diharapkan mampu menjadi penyangga ketersediaan kebutuhan masyarakat dan kebutuhan penting maupun strategis lainnya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga beberapa waktu terakhir menghubungi sektor perbankan agar bisa berkolaborasi mengembangkan Sistem Resi Gudang (SRG).
Perbankan yang diajak berkolaborasi yakni Bank Rakyat Indonesia (BRI).
Baca juga: Potensi Kredit UMKM Harus Dimaksimalkan Industri Perbankan
Menurut Jerry, bidang bisnis BRI sangat berkaitan erat dengan SRG, khususnya di sektor pertanian, peternakan dan kegiatan ekonomi rakyat lainnya.
“Tentu tidak membatasi hanya BRI saja, semua bank yang berminat tentu akan diterima. Tetapi BRI memang sudah lama terjun dalam pembiayaan ekonomi rakyat dan UMKM. SRG ini banyak bersentuhan dengan bidang bisnis BRI, jadi akan sangat baik kalau kita berkolaborasi,” Wamen Jerry, Sabtu (27/2/2021).
SRG memang banyak bersentuhan dengan ekonomi kerakyatan.
Dalam fungsinya sebagai penyokong ketersediaan bahan pokok dan keterjangkauan harga, SRG menggarap beberapa komoditas penting seperti bawang merah, cabai, beras, daging ayam, dan lain-lain.
Dari produsen misalnya petani atau peternak, bahan pokok dibeli oleh pengelola SRG dengan harga yang baik.
SRG mengelola sistem logistik bahan pokok itu agar harganya tidak jatuh saat panen raya dan naik tinggi saat sedang musim tanam.
Baca juga: Masyarakat Antusias Manfaatkan Perbankan Digital, Harga Saham BBYB Terkerek Naik
“Jadi SRG ini fungsinya sangat penting di semua layer. Bagi produsen, ini bisa membantu mereka mendapatkan harga yang wajar, tidak fluktuatif dan tidak dipermainkan oleh tengkulak. Dari mata rantai pasokan ini menjamin ketersediaan barang dan keterjangkauan harga. Bagi ekonomi nasional fungsinya lebih banyak lagi,” tambah Wamendag.
Mengingat pentingnya fungsi SRG itu, Kementerian Perdagangan berupaya agar semua SRG yang ada bisa berfungsi.
Untuk itu, SRG harus bisa bukan saja memenuhi fungsi sosial tetapi juga fungsi bisnis.
Jaringan BRI di daerah-daerah diyakini Wamendag sangat kuat sehingga mampu menjangkau seluruh masyarakat Indonesia.
“Setiap bank tentu punya keunggulan dan spesialisasi masing-masing. Intinya kita akan mengajak semua. SRG adalah bisnis berbasis ekonomi riil yang menarik dan kalau dikembangkan akan menguntungkan semua pihak. Kalau semua untung tentu dalam jangka panjang perbankan juga untung,” tutup Jerry.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.