Geliat Sektor Properti Diklaim Bisa Kerek 174 Sektor Ekonomi Lain
Produksi dan perdagangan nasional juga dapat terdongkrak, mengingat 90 persen bahan bangunan untuk mendirikan rumah merupakan produk lokal.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembangan di sektor perumahan tercatat memiliki dampak berlipat ganda bagi 174 sektor ekonomi lainnya atau setara Rp 48,8 triliun.
Plt. Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (BTN) Nixon LP Napitupulu mengatakan, pengembangan perumahan merupakan sektor yang dapat meningkatkan lapangan kerja, karena setiap rumah yang dibangun setidaknya membutuhkan lima pekerja.
Produksi dan perdagangan nasional juga dapat terdongkrak, mengingat 90 persen bahan bangunan untuk mendirikan rumah merupakan produk lokal.
Belum lagi dari setiap unit rumah yang terjual, pemerintah mendapatkan penerimaan negara dalam bentuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bea Balik Nama (BBN), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB).
Baca juga: Pengembang Sambut Tol Depok-Antasari dengan Revitalisasi Proyek Hunian Landed House
"Contoh nyata saja, setiap ada perumahan baru, pasti ada aktifitas ekonomi baru seperti warung, ojek, atau rumah makan. Dari kajian internal kami, sektor perumahan ini bisa berdampak pada 174 sektor lainnya yang bernilai hingga Rp 48,8 triliun,” jelas Nixon, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Pertumbuhan Properti 2021 Diprediksi Mencapai 20 Persen
Nixon menyebutkan ada lima sektor yang merasakan dorongan terbesar dari ekspansi sektor perumahan.
Di antaranya, sektor perdagangan, jasa real estate, perdagangan mobil dan motor, jasa pendidikan pemerintah, dan jasa keuangan perbankan.
"Dengan dampak berlipat ganda tersebut, peningkatan pada sektor lain juga dapat membantu mendongrak PDB nasional," tuturnya.