Gunakan Teknologi eFishery, Dua Perempuan Ini Sukses Jadi Pengusaha Akuakultur
Pemanfaatan Internet of Things (IoT) kini semakin mempermudah bisnis dalam berbagai sektor, termasuk di bidang akuakultur
Editor: Sanusi
Yeni memandang penting untuk mengatur pakan ternak udangnya melalui pemanfaatan eFisheryFeeder Udang. Ia berpendapat jika pemberian pakan dilakukan secara manual, sebaran pakan menjadi tidak merata dan pakan yang tenggelam dapat menjadi amoniak yang kemudian mencemari air kolam.
Buruknya kualitas air seringkali menjadi penyebab berbagai penyakit pada udang, seperti White Spot Syndrome Virus (WSSV) dan Acute Hepatopancreatic Necrosis Disesase (AHPND). Seringkali petambak pun harus mengalami kerugian hingga ratusan juta apabila tambak udangnya terserang penyakit. Hal inilah yang membuat Yeni terus berupaya untuk menjaga kualitas air pada tambak dan mengendalikan pemberian pakan agar tidak berlebihan.
Selain feeder, eFishery diketahui juga memiliki produk Disease Prevention System yang mampu meningkatkan ketahanan udang budidaya terhadap penyakit tersebut sehingga dapat mencegah terjadinya kegagalan panen.
Budidaya Lele dengan Teknologi
Selain Yeni, pelaku usaha lainnya di bidang akuakultur yang juga menggunakan teknologi dari eFishery adalah Mastria, pembudidaya ikan lele dari Cirebon. Wanita satu ini telah menekuni usaha tersebut sejak tahun 1998, jauh sebelum menggunakan eFisheryFeeder Ikan. Kehadiran eFisheryFeeder Ikan pun, menurut Mastria, sangat membantu dalam mengefisienkan waktu serta jumlah pakan yang diberikan pada ternak ikan lelenya.
"Biasanya 1 kuintal pakan diberikan langsung sekaligus, tapi dengan alat eFishery pakannya bisa dibagi 4 bagian, jadi ikan nggak terlalu kenyang, tapi kayak ngemil aja. Ini yang membuat ikan nggak mudah terkena penyakit, sementara kalau pakai manual hanya bisa dibagi sampai 2 bagian," pungkasnya.
Saat ini, ia menilai teknologi digital dari eFishery sudah sangat baik sehingga dirinya bisa mengelola kolam lelenya secara efisien. "Ya sangat membantu sekali, efisien waktu, karyawan juga cuma isi pakan ke tabung alatnya, nanti alat eFishery ini otomatis memberikan pakan, saya memantau lewat aplikasi saja. Jadi bisa menghemat karyawan juga," jelas Mastria.
Merintis usaha sejak 23 tahun silam, Mastria menegaskan taraf hidupnya meningkat sejak menjadi pelaku usaha budidaya ikan lele. Ia pun mengaku dapat menyekolahkan 4 orang anaknya hingga mendapatkan pendidikan yang berkualitas.
Mastria pun berharap eFishery dapat terus mengembangkan teknologi digitalnya, sehingga pelaku budidaya ikan seperti dirinya semakin memperoleh manfaat yang baik dan meningkatkan kualitas produksinya.
Pengaplikasian alat ini di kolam budidaya terbukti mampu mengefisienkan penggunaan jumlah pakan dan mempercepat siklus panen sehingga pendapatan pembudidaya pun meningkat. Kini produk eFishery telah mendukung puluhan ribu kolam ikan di lebih dari 180 kota, yang berpusat di 24 provinsi di seluruh Indonesia. Ribuan unit eFisheryFeeder telah tersebar dan memberikan manfaat bagi pembudidaya ikan dan udang di seluruh Indonesia.
artikel ini sudah tayang di KONTAN, dengan judul: Startup eFishery dorong perempuan jadi pengusaha akuakultur