Neraca Perdagangan RI di Februari 2021 Surplus 2 Miliar Dolar AS
Nilai impor RI pada Februari 2021 sebesar 13,26 miliar dolar AS atau tumbuh 14,86 persen berdasarkan penghitungan tahunan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nercara perdangan RI pada Februari 2021 surplus sebesar 2,00 miliar dolar AS. Posisi surplus ini lebih tinggi sedikit dibandingkan Januari 2021 yakni 1,96 miliar dolar AS.
Kepala BPS Kecuk Suhariyanto menjelaskan surplus neraca perdagangan didukung performa ekspor dan impor yang boleh dibilang bagus.
"Nilai ekspor bulan ini secara tahunan tadi sebesar 15,27 miliar dolar AS atau naik 8,56 persen. Ini menggembirakan karena ekspornya terjadi di sektor pertanian, industri pengolahan, maupaun pertambangan," ucap Suhariyanto dalam paparannya, Senin (15/3/2021).
Sementara, nilai impor RI pada Februari 2021 sebesar 13,26 miliar dolar AS atau tumbuh 14,86 persen berdasarkan penghitungan tahunan.
Baca juga: BPS: Potensi Produksi Padi Naik Tajam Tahun ini
"Yang menggembirakan impor kita di bahan penolong atau bahan baku pada bulan ini mengalami peningkatan 11,53 persen. Tentunya kita berharap bahwa peningkatan impor barang baku dan barang modal menunjukkan geliat industri dan investasi di tanah air mulai bergerak bagus," tuturnya.
Baca juga: Realisasi Ekspor RI Bulan Februari 15,27 Miliar Dolar AS, Tumbuh 8,56 Petrsen
Suhariyanto menjelaskan bahwa Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia di AS market pada dua bulan pertama 2021 masih berada di level ekspansi.
Baca juga: Sarang Burung Walet Asal Indonesia Kuasai Pasar China, Ekspor 2020 Tembus Rp 5,9 Triliun
Surplus neraca perdagangan nonmigas Indonesia dilihat dari tujuan negara terbesar adalah Amerika Serikat sebesar 1,2 miliar dolar AS, Filipina sebesar 450 juta dolar AS, dan India sebesar 341 juta dolar AS.
Sebaliknya defisit neraca perdagangan Indonesia terjadi dengan negara China yakni minus 968 juta dolar AS, lalu Australia minus 391 juta dolar AS, dan Brasil minus 261 dolar AS.