Penerapan Protokol Kesehatan Gojek Dinilai Terlengkap di Industri Angkutan Daring
Protokol Kesehatan yang dimaksud di sini adalah protocol J3K, yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komitmen Gojek memberikan perlindungan kesehatan dan keamanan kepada mitra driver maupun pelanggan sejak pandemi Covid-19 berlangsung, dinilai sebagai yang terbaik.
Sekolah Bisnis dan Manajemen, Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) dalam risetnya menyatakan, Gojek telah menerapkan standar protokol kesehatan dan keamanan paling lengkap, paling ketat, terutama untuk layanan angkutan daring, di antara penyedia jasa sejenis lainnya di banyak negara.
Dalam riset pada 2020, SBM ITB membandingkan penerapan kebijakan protokol kesehatan pada 13 perusahaan penyedia layanan transportasi daring di 10 negara, sebagai bentuk perhatian mereka terhadap aspek keamanan dan keselamatan dari mitra pengemudi dan pelanggannya.
Baca juga: Tanggap Bantu Penanggulangan Bencana, Gojek Raih Penghargaan dari BNPB
Protokol Kesehatan yang dimaksud di sini adalah protocol J3K, yaitu Jaga Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan.
“Protokol J3K Gojek telah dikenal sebagai protokol kesehatan berstandar tinggi untuk layanan angkutan online. Dikatakan berstandar tinggi karena aspek keamanan Gojek tidak seperti para pemain lainnya di industri yang hanya diterapkan saat penumpang bersama mitra pengemudi, tetapi bahkan sejak sebelum penumpang bersama mitra pengemudi,” jelas Direktur Center for Policy and Public Management SBM ITB Yudo Anggoro dalam rilisnya, (17/3/2021).
Yugo membandingkan layanan Gojek dengan perusahaan transportasi daring di beberapa negara lainnya, seperti di Nigeria yang hanya menerapkan penggunaan helm sendiri bagi pengguna atau hanya menyediakan hand sanitizer saja.
Sementara itu di Inggris, penyedia transportasi daring, Lyft, menerapkan penggunaan partisi dan masker bagi mitra pengemudinya.
“Di Gojek, aspek kesehatan dan keamanan ini sangat menyeluruh, seperti masker wajib ada, kendaraan wajib didisinfektan, lalu dipasang ada sekat antara pengemudi dan pengguna, dan pengemudi wajib diukur dulu suhu tubuhnya, protokol itu rutin harus dilakukan dan itu yang membuat standar layanan Gojek lebih komprehensif dan sudah memenuhi aspirasi penggunanya,” sambungnya.
Baca juga: Layanan Logistik Gojek Meningkat 25 Persen Selama Pandemi Covid-19
Chief Transport Officer Gojek Raditya Wibowo menyatakan,protokol J3K Gojek difokuskan pada tiga pilar utama, yakni pilar Edukasi, Teknologi, dan Infrastruktur yang saling melengkapi.
Tiga pilar ini berfungsi untuk terus mendorong kebiasaan taat protokol kesehatan yang telah terbentuk di masyarakat dapat terus dijalankan secara ketat.
Raditya menambahkan, dari ketiga pilar tersebut, pilar edukasi memiliki peran paling besar dalam membentuk kebiasaan positif para pengguna ekosistem.
“Data internal kami bahkan menunjukkan ada lebih dari 700.000 penolakan order yang dilakukan mitra driver kepada pelanggan yang tidak memakai masker,” katanya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.