Serap Hasil Panen Bahan Pokok, Kemendag Optimalkan Sistem Resi Gudang
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengoptimalkan kinerja sistem resi gudang (SRG) untuk menyerap komoditas bahan pokok di musim panen raya.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengoptimalkan kinerja sistem resi gudang (SRG) untuk menyerap komoditas bahan pokok di musim panen raya.
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menerangkan SRG adalah sistem logistik yang diarahkan untuk menjadi buffer dalam sistem perdagangan.
Baca juga: Aman Sampai Lebaran, Mentan Pastikan Beras Surplus 12 Juta Ton
Pihaknya bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo telah mengumpulkan 11 Bupati untuk memacu kinerja SRG.
"SRG berfungsi menyerap komoditas bahan pokok masyarakat saat terjadi panen raya sehingga harganya tidak turun dan sebaliknya menjual produknya ketika terjadi penurunan pasokan sehingga harganya tidak melonjak tajam. Baik produsen yaitu petani dan peternak maupun konsumen mendapatkan manfaat berupa harga yang wajar dan tidak fluktuatif," jelas Wamendag dalam keterangannya, Kamis (18/3/2021).
Baca juga: Komisi IV DPR Tolak Impor Beras, Sudah Terjadi Gejolak Harga di Tingkat Petani
Menurutnya, hal ini juga memberikan kepastian usaha bagi ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa berproduksi secara berkelanjutan.
Beberapa Daerah di Jawa Tengah telah sukses mengimplementasikan SRG seperti di Wonogiri untuk produk beras dan Brebes untuk produk bawang merah.
“Peran Kepala Daerah sangat besar. Karena itu, dengan bantuan Pak Ganjar kita kumpulkan para bupati agar SRG di daerah mereka yang belum berfungsi sebagaimana mestinya bisa kita berdayakan.” Kata Jerry.
Baca juga: Legislator PAN Desak Pemerintah Batalkan Rencana Impor Beras 1 Juta Ton
Selain Wonogiri dan Brebes, SRG lain di Jawa Tengah ada di 11 kabupaten.
Mereka rata-rata menggarap komoditas kebutuhan pokok seperti beras, cabai, dan jagung.
Sementara Purwodadi mulai melirik komoditas kedelai yang permintaan pasarnya besar dan terus meningkat.
Kementerian Perdagangan sendiri hingga Maret 2021 ini telah menerbitkan 392 resi gudang senilai Rp 76,4 Miliar.
Nilainya diharapkan meningkat sekitar 7 persen pada tahun ini. Untuk itu, upaya-upaya menggenjot peran stakeholder terus dilakukan.