Nilai Tukar Rupiah Menguat Dipengaruhi Imbal Hasil Obligasi AS, Ini Kisaran Levelnya
Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat, karena sentimen positif pasar terhadap aset berisiko
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Pasar Keuangan Ariston Tjendra mengatakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka menguat, karena sentimen positif pasar terhadap aset berisiko.
Menurutnya, penguatan rupiah ini karena faktor imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS terutama tenor jangka panjang yang masih menjadi perhatian para pelaku pasar keuangan.
Dua hari belakangan, yield tenor 10 tahun mengalami koreksi sedikit ke kisaran 1,66 persen-1,69 persen setelah mencapai level tertinggi di kisaran 1,75 persen.
Baca juga: Heboh Emas Bermunculan di Pesisir Pantai Maluku Tengah, Warga Berbondong-bondong ke Lokasi
“Naik turunnya yield obligasi pemerintah AS tersebut masih akan mempengaruhi pergerakan nilai tukar lainnya terhadap dollar AS hari ini,” urai Ariston kepada Tribunnews, Selasa (23/3/2021).
“Yield yang meninggi ini akan mendorong penguatan dollar AS tukar lainnya dan sebaliknya,” tambahnya
Dia menyampaikan indeks saham Asia terlihat dibuka menguat mengikuti kenaikan indeks saham AS semalam.
Tapi yield AS masih berpotensi bergerak naik lagi, rupiah pun berpotensi tertekan, mungkin ke kisaran Rp 14.450 per dolar AS
”Potensi pergerakan USD-IDR hari ini di kisaran Rp 14.380-Rp 14.450,” jelas Ariston.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.