Sri Mulyani Juga Dibikin Pusing SMS Tawaran Pinjaman Online, Singgung Tengkulak Era Digital
Sri Mulyani mengaku sampai kerepotan menghapus SMS berupa tawaran pinjaman online di telepon selularnya.
Penulis: Yanuar R Yovanda
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Yanuar Riezqi Yovanda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Keuanagn Sri Mulyani mengaku ikut menjadi korban kiriman SMS berisi tawaran pinjaman online seperti selama ini marak dikeluhkan masyatakat.
Sri Mulyani mengaku sampai kerepotan menghapus SMS berupa tawaran pinjaman online di telepon selularnya.
Menurut dia, Otoritas Jasa Keuangannya sebenarnya telah memonitor agar perusahaan pinjaman online itu bisa menciptakan edukasi, tidak hanya menawarkan produk.
"OJK itu berapa kali mengatakan hati-hati dengan produknya. Dia akan mengatakan punya BPKP, butuh duit? Ini gampang, handphone saya saja tiap hari harus hapus (SMS) kayak begitu," ujarnya dalam acara "Indonesia Data and Economic Conference 2021" secara virtual, Selasa (23/3/2021).
Menurut dia, penawaran dari perusahaan financial technologi atau fintech pinjaman online tersebut sebenarnya mengubah tengkulak menjadi ke era digital.
Baca juga: Fintech Ilegal Makin Ugal-ugalan Berbisnis di Indonesia, Satgas Temukan Lagi 51 Pinjol Gelap
"Butuh duit Rp 1 juta, Rp 5 juta, dan aku yakin di Indonesia banyak yang kepepet butuh, gadaikan BPKP kamu. Sekarang kan di fintech muncul yang dulu tengkulak, sekarang tengkulaknya datang ke telepon selularmu," kata Sri Mulyani.
Baca juga: Daftar 152 Aplikasi Pinjaman Online/Pinjol yang Legal dan Terdaftar di OJK
Karena itu, semua penawaran yang datang tersebut mesti dibuat satu standar pengawasan karena digitalisasi juga bisa menjadi hal positif.
"Bagaimana platform digital ini bisa menciptakan inklusi finansial dan mengembangkan pasar keuangan. Itu sisi positifnya," pungkasnya.