Sambut Tradisi 'Bukber' Ramadan, PHRI DKI Minta Kapasitas Makan di Restoran Jadi 75 Persen
Jakarta Sutrisno Iwantono meminta pemerintah untuk meningkatkan kapasitas makan di restoran menjadi 75 persen.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Badan Pimpinan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DKI Jakarta Sutrisno Iwantono meminta pemerintah untuk meningkatkan kapasitas makan di restoran menjadi 75 persen.
Hal ini terkait tradisi buka puasa bersama (bukber) di bulan suci Ramadan.
Menurut Sutrisno, kapasitas makan di restoran 75 persen ini bisa dilakukan dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Baca juga: PHRI : Banjir Jabodetabek Tak Berpengaruh, Hotel dan Restoran Menang Sepi Akibat Pandemi
"Kalau jam operasional sudah ditambah menjadi 21.00 sekarang yang diharapkan ini bisa ditingkatkan kapasitas makan di tempat menjadi 75 persen dari sebelumnya 50 persen. Tapi jangan terlalu padat, bila itu dimungkinkan," kata Sutrisno dalam konferensi pers daring, Senin (5/4/2021).
PHRI DKI juga menilai program vaksinasi terhadap pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif yang sudah mulai berjalan bertahan bisa menjadi harapan baru.
"Kita perhitungkan ada 37 ribu karyawan yang diusulkan. Ini sedang kita upayakan untuk bisa dilakukan vaksinasi," terang Sutrisno.
Baca juga: Menparekraf Sebut PHRI Ingin Pesan GeNose C19
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Gumilar Ekalaya menambahkan program vaksinasi bagi pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif akan efektif dilakukan pada Juni 2021.
Gumilar menyatakan hal itu sesuai informasi yang disampaikan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Baca juga: Terdampak Pandemi, Ketua PHRI Badung Ungkap 60 Hotel di Bali akan Dijual Pemiliknya, Siapa Berminat?
"Juni yang saya dapat infonya dari dinke. Kita baru bisa melakukan dari sektor parekraf seluruhnya," ucapnya.
Dinparekraf DKI juga tengah berupaya membuka seluruh sektor hiburan yang juga berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah (PAD).
"Sektor kita harapkan dibuka kembali ada karaoke, panti pijat, sektor hiburan ini juga termasuk penyumbang PAD terbesar," imbuhnya.