Pengembang Proyek Energi Surya Dukung Program Green Mining
Solar Warrior Indonesia berkolaborasi dengan PT Kideco Jaya Agung untuk merealisasikan program green mining
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengembang proyek energi surya Solar Warrior Indonesia berkolaborasi dengan PT Kideco Jaya Agung untuk merealisasikan program green mining, melalui pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
CEO Solar Warrior Indonesia Rico Syah Alam mengatakan proyek ini merupakan percontohan yang rencananya akan dikembangkan hingga kapasitas 10MWac dengan integrasi baterai.
Menurutnya, pengerjaan proyek integrasi energi terbarukan di lahan tambang ini memiliki tantangan tersendiri yaitu hybrid system dengan sistem pengaturan operasi secara otomatis antara PLTS, Sistem Penyimpanan Energi Baterai dan PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel) yang tersedia.
Baca juga: Pertamina Hadirkan Solar Panel Berkapasitas 7.000 Watt di Masjid Muhammadiyah Jakarta
"Pengintegrasian PLTS dengan PLTD juga pernah diterapkan secara tidak langsung pada proyek-proyek IPP Solar Warrior di rural area - yang berlokasi di Sumba Timur, Maumere, dan Ende - dimana hampir seluruh beban sistem sebelum adanya sistem PLTS dibangkitkan menggunakan PLTD,” kata Rico, Jumat (9/4/2021).
Dia menyebut pengalaman itu menjadi modal yang sangat kuat bagi Solar Warrior Indonesia dalam melebarkan sayapnya di pasar komersial dan industrial (Commercial & lndustry) yang pada umumnya memiliki akses listrik yang jauh lebih baik dan stabil.
Berlanjut ke sisi teknis, proyek yang mulai diinstalasi pada akhir November 2020 ini dilaksanakan di lahan konstruksi seluas 3.065 meter persegi dengan total area instalasi panel seluas 2.692 meter persegi.
Proyek ini berlokasi di area basecamp Kideco tepatnya di Kabupaten Paser Kalimantan Timur, target operasi komersial (Commercial Operating Date / COD) PLTS tersebut dimulai pada bulan April 2021.
"Selain produk yang berkualitas dengan harga terjangkau, engineering and commercial concept yang tepat sasaran menjadi modal kuat kami untuk memasuki dan membangun era Energi Baru Terbarukan di Indonesia," Rico menambahkan.
Sementara itu, Chief Infrastructure Officer Kideco Kim Il Soo menyatakan pihaknya mendukung pemerintah Indonesia menerapkan Energi Baru Terbarukan pada sisi pemanfaatan energi surya yaitu pembangunan solar PV system dengan kapasitas 409 kWp.
"Kideco sebagai perusahaan tambang batubara yang sangat memperhatikan aspek lingkungan sehingga akan terus berupaya untuk melakukan kontribusi nyata dalam mengurangi dampak lingkungan yang ada pada setiap proses kegiatan pertambangan, dimana diartikan sebagai konsep green mining," ujar Kim.
Perlu diketahui, proyek integrasi tenaga surya dalam sistem energi ini dapat diselesaikan sesuai target sekaligus berfungsi secara optimal dalam kurun waktu yang sangat panjang yaitu 25 tahun.
Sebagai salah satu pemimpin industri pertambangan batubara di Indonesia, Kideco juga berharap agar perusahaan-perusahaan sejenis lainnya dapat segera mengimplementasikan Energi Baru Terbarukan di lingkungan masing-masing.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencanangkan program konversi sebagian lahan bekas tambang menjadi area potensial untuk memanfaatkannya menjadi lahan pembangkit listrik berbasis energi terbarukan.