GAPMMI : Makin Banyak Penyedia Teknologi Bisa Dongkrak Efisiensi Industri Mamin
Pemerintah sudah mulai melakukan upaya-upaya strategis untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing sektor makanan dan minuman
Penulis: Lita Febriani
Editor: Eko Sutriyanto
Beberapa layanan yang ditawarkan seperti riset dan pengembangan (R&D) manufaktur, pelatihan lean manufacturing, pencetakan 3D dan penggunaan robot industri.
Penerapan Industri 4.0 tersebut memungkinkan sebuah negara untuk memaksimalkan sumber daya yang terbatas guna memenuhi volume produksi optimal, efisiensi dan praktik yang aman.
Teknologi Industri 4.0 pada umumnya mengedepankan otomatisasi dan integrasi teknologi informasi, setiap bagian berintegrasi dengan bagian lainnya, memungkinkan sebuah proses pengambilan keputusan yang lebih baik, memitigasi risiko dan mencapai hasil yang ditargetkan seperti efisiensi, keamanan dan konsistensi.
Satu pilar Industri 4.0 yang tak kalah penting adalah operasional pabrik, yang dapat secara langsung menunjang keseluruhan sistem.
Sebagai contoh, Industri 4.0 memungkinkan pabrik untuk melakukan pemeliharaan preventif guna mengurangi risiko downtime.
Baca juga: Dihipnotis Uya Kuya, Kebohongan Roger Danuarta Terungkap, Cut Meyrizka Syok
Konektivitas data akan membantu mengidentifikasi kondisi dari setiap suku cadang, sehingga dapat diperbaiki atau diganti sebelum terjadi gangguan atau kerusakan.
Dengan berbagai praktik baru yang muncul akibat pandemi Covid-19, operasional yang lebih aman menjadi semakin penting dan diperkirakan akan terus berlaku ke depannya.
Teknologi Industri 4.0 menghadirkan lebih banyak Human Machine Interface (HMI), yang memungkinkan satu orang operator dapat mengoperasikan beberapa mesin.
Teknologi tidak hanya dapat memaksimalkan peran manusia, tetapi juga memungkinkan perusahaan untuk mengelola risiko di lapangan.
"Selain kontak manusia, HMI juga dapat membantu mengurangi kontak "human-to-product", sehingga menghindari kontaminasi, serta menjamin keamanan pangan dan kualitas yang lebih baik," imbuhnya.
Pengelolaan risiko, prakiraan bisnis, pemangkasan biaya yang tidak perlu dan clean operation sudah menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi para pelaku bisnis di Indonesia, untuk meningkatkan kinerja industri guna mencapai daya saing global, baik dari segi harga maupun kualitas.
Beberapa tantangan yang masih perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan Industri 4.0 adalah kesiapan sumber daya manusia untuk menghadapi evolusi industri ini, disamping tantangan teknis lainnya seperti keamanan siber (cyber security), infrastruktur internet, pasokan listrik di daerah terpencil dan perbaikan pada ekosistem inovasi.
"Tujuan akhir dari optimalisasi praktik Industri 4.0 bagi industri mamin adalah menjadikannya sebagai industri unggulan, dalam menghadirkan produk-produk terjangkau dengan kualitas yang lebih baik bagi masyarakat Indonesia dan mencapai daya saing global," ucap Adhi.