Siapkan Belanja Modal Lebih dari 10 Miliar Dolar AS, Ini Rencana Kerja Pertamina di 2021
Perusahaan Migas pelat merah yakni Pertamina, menyiapkan uang senilai 10,7 miliar dollar AS untuk belanja modal di tahun 2021.
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews, Bambang Ismoyo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perusahaan Migas pelat merah yakni Pertamina, menyiapkan uang senilai 10,7 miliar dollar AS untuk belanja modal di tahun 2021.
Senior Vice President Corporate Communications & Investor Relations Pertamina, Agus Suprijanto mengatakan dari total belanja tersebut, 46 persen dianggarkan untuk kegiatan hulu migas.
Baca juga: Pertamina Nyatakan Infrastruktur Distribusi Energinya dari Dampak Gempa di Malang Selatan
Hal tesebut sebagai upaya memastikan peningkatan produksi serta cadangan migas, sehingga dapat berdampak pada penurunan impor minyak mentah nasional.
Sementara itu, 36 persen lainnya akan dialokasikan untuk melanjutkan pengembangan kilang dan petrokimia.
Sedangkan 18 persen akan diserap untuk kegiatan bisnis lainnya, termasuk melanjutkan pengembangan energi baru dan terbarukan.
“Anggaran tersebut menunjukkan optimisme Pertamina yang tinggi untuk tetap tumbuh dan bangkit di tengah pandemi Covid-19 dengan melanjutkan proyek atau pengembangan bisnis yang telah jalan sejak tahun sebelumnya dan pada saat bersamaan, menciptakan program inisiatif baru,” ucap Agus dalam keterangannya, Senin (12/4/2021).
Baca juga: Pertamina Mulai Bayar Ganti Rugi Kerusakan Akibat Terbakarnya Kilang Balongan
Menurut Agus, dengan Capex tersebut dipastikan rencana kerja operasional di 2021 pun dapat berjalan dengan baik.
Diantaranya untuk mencapai target produksi migas dari lapangan Pertamina di dalam maupun luar negeri.
Di samping itu, penambahan cadangan Migas pun ditargetkan mencapai 696 MMBOE atau hampir empat kali lipat dari target penambahan cadangan tahun lalu.
Sebagai tambahan informasi, sepanjang tahun 2020, Pertamina telah melakukan berbagai upaya menghadapi tantangan dampak pandemi.
Pandemi tersebut mempengaruhi penurunan permintaan BBM, harga minyak dunia, serta nilai tukar Rupiah.
Agus melanjutkan, melalui implementasi transformasi, efisiensi, dan akuntabilitas secara konsisten, perseroan berusaha adaptif.
"Sehingga dapat menjaga kelancaran operasional, termasuk menjalankan penugasan Pemerintah, serta mempertahankan kinerja keuangan yang positif pada akhir tahun," pungkasnya.