Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

BKPM Kawal Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat

Bahlil menyebut kehadiran industri pupuk di Papua Barat, merupakan salah satu wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Sanusi
zoom-in BKPM Kawal Pembangunan Pabrik Pupuk di Papua Barat
dok Pupuk Indonesia
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung rencana PT Pupuk Indonesia (Persero) dan anak usahanya, PT Pupuk Kaltim, membangun pabrik pupuk di Bintuni, Provinsi Papua Barat.

Bahlil menyebut kehadiran industri pupuk di Papua Barat, merupakan salah satu wujud keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Nah khusus untuk di Papua, saya yang akan turun langsung. Karena ini menyangkut dengan kedaulatan negara. Jadi pupuk ini jangan dianggap main-main. Nilainya bukan hanya bisnis, tapi nilai pengabdian, nilai pemerataan. Nilainya adalah kebersamaan. Apalagi kebutuhan pupuk nasional masih di atas kapasitas produksi nasional," ujar Bahlil, Jumat (16/4/2021).

Baca juga: Ketersediaan Pupuk Subsidi Dukung Musim Tanam di Subang

Terkait dengan perizinan investasi, kata Bahlil, BKPM akan membantu sepenuhnya Pupuk Kaltim dalam mengurus perizinan yang diperlukan, termasuk insentif fiskal berupa tax holiday dan tax allowance.

“Saya janji sama Pak Dirut, urusan ekspansi nanti, izinnya semua diurus di BKPM. Pemerintah dan BUMN atau perusahaan harus kolaborasi. Karena kalau menahan izin, itu berarti menahan penciptaan lapangan pekerjaan, menahan sumber pendapatan negara, sama juga menahan pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan menahan perbaikan peringkat kemudahan berusaha kita di mata dunia internasional,” ucap Bahlil.

Baca juga: Hingga April, Penyaluran Pupuk Subsidi Bojonegoro Capai 33.744 Ton

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia Bakir Pasaman menyampaikan, terima kasih atas dukungan pemerintah, khususnya BKPM atas bantuan yang diberikan selama ini.

“Kami mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan kepada kami. Terus terang saja kami tidak pernah merasakan hambatan apapun dari pihak BKPM. Semua mendukung,” ungkap Bakir.

Berita Rekomendasi

Bakir memastikan akan menjalankan pengembangan kawasan di Papua Barat sebagai bagian dari upaya pengembangan perusahaan.

Adapun proyek pengembangan di Papua Barat ini adalah proyek pendirian pabrik pupuk urea, amoniak, dan juga methanol.

Bakir menyebut, proyek besar ini sangat membutuhkan dukungan pemerintah, antara lain dukungan harga gas yang kompetitif dengan alokasi yang mencukupi, tax holiday, serta penentuan lokasi.

Lokasi proyek yang berada di Papua Barat merupakan salah satu kontribusi Pupuk Indonesia dalam membantu pemerintah untuk mengembangkan Kawasan Indonesia Timur.

"Selain itu, saat ini kami juga tengah memulai proyek pabrik amoniak-urea Pusri 3B di Palembang, yang kami harapkan beroperasi pada tahun 2024," tambah Bakir.

Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi memastikan pihaknya siap menjadi pelaksana proyek di Papua Barat.

Pupuk Kaltim akan terus melakukan koordinasi dengan PT Pupuk Indonesia untuk mencari format yang paling pas dalam mengembangkan pabrik di Bintuni.

"Kami berharap dukungan, sehingga program investasi yang sudah direncanakan ini dapat terlaksana," paparnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas