Menteri Trenggono Akan Pacu Kembali Sektor Perikanan Tangkap di Pekalongan
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh keinginan Pemerintah Kota Pekalongan mengembalikan kejayaan sektor perikanan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendukung penuh keinginan Pemerintah Kota Pekalongan mengembalikan kejayaan sektor perikanan.
Menteri Sakti Wahyu Trenggono mengatakan perikanan tangkap di Pekalongan menjadi penopang pertumbuhan ekonomi daerah.
Menurutnya, Pekalongan memiliki Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) dengan komoditas unggulan di antaranya ikan pelagis kecil seperti layang, banyar, dan lemuru.
Baca juga: Tambak Udang Gagasan KKP Panen Perdana 30 Ton dengan Kualitas Ekspor
Namun ada beberapa persoalan yang menyebabkan menurunnya produktivitas sektor perikanan tangkap di Kota Pekalongan.
Seperti sedimentasi atau pendangkalan alur di muara Kali Loji sehingga kapal kesulitan keluar maupun masuk pelabuhan.
Kemudian rutin terjadi rob yang menyebabkan aktivitas perikanan terganggu.
Baca juga: KKP Evakuasi Paus Sperma Seberat 20 Ton Tak Hidup yang Terdampar di Cirebon
“Saya minta ini betul kepada Pak Wali untuk membangun kesadaran masyarakat untuk tertib menjaga kebersihan. Langkah kecil itu bisa menjadi salah satu upaya dalam menangani banjir rob yang selama ini terjadi. Kita akan kerja sama dengan pemerintah daerah,” kata Menteri Trenggono saat meneroma Wali Kota Pekalongan di Kantor KKP, Jakarta Pusat pada Jumat (16/4/2021) sore.
KKP akan memberikan dukungan penuh agar sektor perikanan di Kota Pekalongan kembali menggeliat.
Salah satu yang sudah diagendakan adalah pembangunan pelabuhan on shore melalui Ditjen Perikanan Tangkap (DJPT) KKP yang terintegrasi dengan penanganan banjir.
Baca juga: 100 Hari Menteri Trenggono, Tegas Lawan Praktik Ilegal di Sektor Kelautan dan Perikanan
Menteri Trenggono meminta jajarannya di DJPT untuk rutin turun ke Pekalongan guna memastikan rencana pembangunan pelabuhan tersebut berjalan dengan baik.
Dia ingin pembangunan dilakukan secara matang sehingga keberadaan pelabuhan benar-benar membawa manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
“Saya meminta Pak Dirjen untuk turun langsung ke lapangan, untuk memastikan apakah on shore itu dapat berjalan dengan baik, dan untuk mengetahui benefit ke generasi berikutnya seperti apa, itu yang harus kita pikirkan,” tegas Trenggono.
Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaidi menceritakan, banjir rob menyebabkan aktivitas pelelangan di Kota Pekalongan terhenti sejak 29 Januari hingga 5 Maret 2021.
“Rob ini telah membuat area Tempat Pelelangan Ikan (TPI) tergenang, mengganggu akses jalan dan aktivitas bongkar. Aktivitas pendukung perikanan seperti docking, galangan, bengkel mesin, dan lain-lain, juga ikut terganggu,” aku Afzan.
Hal ini berujung pada berkurangnya minat investor di sektor tangkap.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.