Riset Populix: 7 dari 10 Orang Pernah Mendengar tentang Cryptocurrency
Populix mengedarkan kuesioner terhadap 722 orang responden dengan 70 persen diantaranya berdomisili di Jabodetabek.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata uang digital kripto atau cryptocurrency mulai dikenal masyarakat Indonesia sebagai mata uang digital yang bisa digunakan untuk kebutuhan transaksi secara virtual melalui internet.
Sebuah survei yang dilakukan lembaga riset Populix menyebutkan, 7 dari 10 orang sudah pernah mendengar tentang cryptocurrency.
Populix mengedarkan kuesioner terhadap 722 orang responden dengan 70 persen diantaranya berdomisili di Jabodetabek.
Hasil survei tersebut juga menyebut, mereka yang sudah pernah mendengar tentang cryptocurrency mayoritas adalah kalangan milenial umur 25-30 tahun dan merupakan masyarakat kelas menengah (middle class) dan atas (upper class).
“Ketertarikan terhadap investasi cryptocurrency cenderung lebih terlihat di kalangan responden laki-laki dibandingkan perempuan. Sementara, 94% responden menyatakan bahwa bitcoin adalah mata uang kripto yang paling sering mereka dengar,” tutur Eileen Kamtawijoyo, COO of Populix dalam keterangan resminya, Rabu (21/4/2021).
Baca juga: Mengenal Blockchain dan Fungsinya dalam Transaksi Mata Uang Kripto
Meski pengetahuan masyarakat perkotaan tentang bitcoin cukup tinggi, jumlah responden yang tengah berinvestasi cukup rendah, hanya sekita 13% dari total responden.
Dibandingkan perempuan, investasi mata uang bitcoin lebih banyak diminati oleh kalangan laki-laki usia milenial.
Baca juga: Mata Uang Kripto Makin Ramai, Kali Ini Giliran Dogecoin yang Siap Melawan Dominasi Bitcoin
Kelompok usia antara 25-30 tahun adalah kelompok usia yang paling dominan dan melek dengan bitcoin berikut teknologi yang menyertainya.
“Kelompok usia ini cukup cakap dalam memanfaatkan teknologi. Mereka umumnya menggunakan aplikasi trading seperti Indodax, Tokocrypto, Pintu, Bitocto dan Luno,” ungkap Eileen.
Eileen mengatakan, secara umum masyarakat belum siap dengan risiko dari bitcoin yang relative tinggi. Mayoritas masyarakat memilih reksadana, pasar uang yang tingkat risikonya tergolong rendah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.