Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

ADB Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,5 Persen Sepanjang 2021

Asian Development Bank (ADB) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5 persen sepanjang 2021.

Editor: Sanusi
zoom-in ADB Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,5 Persen Sepanjang 2021
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bank Pembangunan Asia/Asian Development Bank (ADB) memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan mencapai 4,5 persen sepanjang 2021.

Tingkat pertumbuhan akan meningkat pada tahun 2022, yakni diperkirakan mencapai 5 persen, di tengah perbaikan kondisi global dan perekonomian negara ini yang dibuka bertahap

“Dengan pulihnya perdagangan secara kontinu, kebangkitan sektor manufaktur, dan anggaran pemulihan ekonomi nasional yang besar untuk 2021, kami optimis Indonesia akan kembali ke jalur pertumbuhannya tahun depan," kata Direktur ADB untuk Indonesia, Winfried Wicklein dalam siaran pers, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: Penjualan Properti Naik 39,6 Persen Jadi Sinyal Positif Pemulihan Ekonomi

Wicklein menyebut, pertumbuhan ekonomi bakal ditopang oleh beberapa hal, salah satunya pengeluaran rumah tangga yang bakal meningkat tahun ini.

Pertumbuhan tersebut bisa melaju karena program vaksinasi dan makin banyak sektor perekonomian yang kembali beroperasi.

"Investasi diharapkan akan meningkat lagi bersamaan dengan membaiknya prospek ekonomi. Namun, laju pemulihan pembiayaan atau kredit masih akan tertinggal mengingat ketidakpastian sentimen investor," jelas Wicklein.

Pada tahun ini pula, inflasi diperkirakan naik ke level 2,4 persen, sebelum akhirnya turun lagi ke 2,8 persen pada 2022.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Dunia di 2021 Bisa Jadi Tercepat Sejak 1970

Berita Rekomendasi

Angka inflasi ini masih berada dalam rentang target Bank Indonesia karena tekanan inflasi akibat depresiasi mata uang dan permintaan pangan yang lebih tinggi.

Tingkat inflasi akan diimbangi sebagian oleh penurunan harga barang yang ditetapkan pemerintah.

Kemudian, ekspor bersih yang didukung oleh kuatnya ekspor komoditas akan menjadikan defisit transaksi berjalan sebesar 0,8 persen dari produk domestik bruto (PDB) Indonesia pada 2021.

"Seiring naiknya investasi tahun depan, volume barang modal impor yang lebih tinggi, seperti mesin dan peralatan, diperkirakan akan mendorong defisit transaksi berjalan Indonesia hingga 1,3 persen PDB pada 2022," ungkap dia.

Namun demikian, ada beberapa risiko yang signifikan terhadap perkiraan ini.

Pemulihan global dapat terganggu oleh ancaman dari mutasi Covid-19 yang baru, laju vaksinasi yang tidak merata di dunia, dan pengetatan keuangan global yang tidak terduga sebelumnya.

Sementara di dalam negeri, pemulihan ekonomi dapat melambat bila terjadi lonjakan kasus Covid-19 selama bulan Ramadhan, keterlambatan dalam upaya vaksinasi, dan melemahnya pendapatan pemerintah.

Untuk itu, ADB merekomendasikan, Indonesia perlu memobilisasi sumber daya domestik dan memastikan pembangunan ekonomi yang ramah lingkungan.

"Kekhawatiran mengenai utang yang berlebihan dapat diatasi dengan reformasi fiskal untuk memperluas basis pajak, meningkatkan administrasi dan kepatuhan pajak, serta menutup celah-celah perpajakan," pungkas Wicklein.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "ADB Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 4,5 Persen Tahun Ini"

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas