Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) akan menjadikan Kota Bogor sebagai uji coba program layanan buy the service (BTS) angkutan umum.

Kepala BPTJ Polana Pramesti menyebutkan, program ini diproyeksikan akan bisa dinikmati masyarakat Bogor pada Juni atau Juli 2021 nanti.

"Dalam uji coba tahap pertama, bus yang dioperasikan menggunakan layanan BTS ini tidak akan dipungut biaya atau gratis untuk masyarakat," ujar Polana dalam diskusi Virtual, Rabu (28/4/2021).

Baca juga: BPTJ: Kerugian Ekonomi Akibat Kemacetan Mencapai Rp 71 Triliun

Polana juga mengatakan, bus gratis ini akan beroperasi selama tiga bulan selama masa sosialisasi. Kemudian setelah itu nantinya bus BTS akan diberlakukan tarif untuk tiket, dengan sistem elektronik.

"Setelah itu untuk tarifnya, nanti akan menyesuaikan dengan animo dan kemampuan masyarakat. Bus ini tentu masih akan dapat subsidi dari pemerintah terkait tarifnya," ucap Polana.

Menurutnya, dengan adanya program BTS ini diharapkan adanya shifting atau pergeseran dari penggunaan kendaraan pribadi ke angkutan umum.

Buy The Service ini sendiri merupakan skema pemberian layanan angkutan umum oleh. Jadi pemerintah akan membayar operasional bus 100 persen kepada operator bus.

Dalam hal ini Pemerintah akan membuat kontrak dengan operator bus, lalu operator harus memenuhi beberapa standar pelayanan minimum dengan biaya operasional yang sudah dibayarkan oleh pemerintah.

Berikut rencana operasional bus melalui program BTS dari pemerintah:

1. Terminal Bubulak - Yasmin - Warung Jambu - Baranangsiang atau Cidangiang

2. Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - Kebun Raya Bogor Baranangsiang atau Cidangiang - Ciawi

3. Terminal Bubulak - Stasiun Bogor - Kebun Raya Bogor - Suryakencana atau Empang - Sukasari Lawang Gintung-Ciawi

4. Ciawi - Baranangsiang/Cidangiang - Kebun Raya Bogor - Warung Jambu Pomad atau Ciparigi

5. Ciparigi - Stasiun Bogor

6. Parung Banteng - Warung Jambu