Jokowi: Kita Tidak Perlu Impor Beras Tapi Hitung-hitungannya Harus Pasti
Kunjungan Presiden Jokowi ke Malang untuk melihat proses tanam, panen, dan penggilingan padi.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Usai silaturahmi dengan keluarga awak KRI Nanggala-402 di Hanggar Lanudal Juanda, Presiden bertolak desa Kanigoro Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur, Kamis (29/4/2021).
Kunjungan Jokowi ke Malang untuk melihat proses tanam, panen, dan penggilingan padi.
"Saya bersama dengan ibu Puan Maharani Ketua DPR RI dan juga para menteri Gubernur dan Bupati untuk memastikan bahwa produksi padi yang ada, panen yang ada betul-betul bisa memenuhi kebutuhan seluruh rakyat Indonesia," kata Jokowi.
Presiden mengatakan bahwa jumlah gabah yang dihasilkan dari panen di Indonesia serta jumlah beras yang dihasilkan dari penggilingan gabah harus diketahui pasti.
Baca juga: Jokowi Ingatkan Pemerintah Daerah Agar Tidak Stok Vaksin Lebih dari 5 Persen
Sehingga dapat diketahui kemampuan produksi beras di Indonesia untuk menentukan apakah perlu impor atau tidak.
"Sehingga kalau dihitung betul betul ada barangnya, ada padinya yang dipanen kemudian nanti muncul produksi menjadi beras, kepastian mengenai jumlah itu betul-betul bisa dikalkulasi, bisa dihitung," tuturnya.
"Oleh sebab itu kita tidak perlu yang namanya impor tapi itung-itungannya memang harus pasti. Karena ini menyangkut masalah perut, masalah makan rakyat itu dari sini," tambahnya.
Turut mendampingi Presiden dalam kunjungan kerja tersebut yakni Ketua DPR Puan Maharani, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju dan lainnya.