Dukung Perkembangan Microfinance dan Pemberdayaan UMKM, BRI Gelar Microfinance Outlook 2021
BRI Research Institute didukung penuh oleh BRI menggelar “BRI Microfinance Outlook 2021”
TRIBUNNEWS.COM - Pandemi yang terjadi menghadirkan berbagai dampak yang berat terutama pada ketidakpastian ekonomi Indonesia. Untuk itu, berbagai cara pun ditempuh pemerintah dan seluruh industri untuk mendorong pemulihan ekonomi nasional seperti melalui pengembangan sektor keuangan mikro serta pemberdayaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Seperti diketahui, UMKM menyumbang besar terhadap PDB Indonesia yang mencapai lebih dari 62 persen atau setara dengan Rp8.000 triliun. Data Kemenkop UKM per 2018 menunjukkan, jumlah pelaku usaha mikro di Indonesia ada sekitar 62 juta. Kemudian, ada 757 ribu pelaku usaha kecil, 58,6 ribu usaha menengah, dan 5,5 ribu korporasi.
Turut menunjukkan komitmennya untuk terus mendukung pertumbuhan ekonomi mikro dan UMKM di tengah ketidakpastian ekonomi seperti saat ini, BRI Research Institute didukung penuh oleh BRI menggelar “BRI Microfinance Outlook 2021” pada Rabu (28/04/2021) di Jakarta.
BRI Research Institute merupakan sebuah lembaga yang bergerak dibidang Research & Consultancy serta Technical Assistance dan Networking untuk public policy, Microfinance & UMKM serta kewirausaan.
Kegiatan BRI Microfinance Outlook ini selanjutnya akan menjadi event tahunan yang akan meng-update inovasi dan synergy pemberdayaan microfinance dan UMKM pada umumnya.
Beri kontribusi nyata pada dunia microfinance
Pada kegiatan berformat hybrid webinar dengan tema “Adapting Through Innovation & Synergy” ini, Direktur Utama BRI Sunarso berharap penyelenggaraan BRI Microfinance Outlook 2021 dapat memberi kontribusi nyata bagi perkembangan dunia microfinance sepanjang tahun ini.
“Hubungan erat dan kerja sama dengan para stakeholders baik regional, nasional, dan global, sangat diharapkan BRI untuk memajukan perkembangan microfinance dan pemberdayaan UMKM di Indonesia dalam sebuah ekosistem yang bersinergi,” ujarnya.
Selain penyelenggaraan webinar, BRI Microfinance Outlook 2021 juga menjadi ajang pemaparan BRI Micro & SME Index (BMSI) Q1-2021, peluncuran sebuah platform pemberdayaan digital yang dikembangkan oleh Bank BRI untuk pelaku UMKM Indonesia yakni LinkUMKM, serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Microfinance Indonesia.
Kemunculan produk dan lembaga baru ini diharap bisa meningkatkan kapasitas seluruh pemangku kebijakan untuk lebih optimal memberdayakan UMKM, dan menciptakan lebih banyak lagi pelaku usaha yang naik kelas.
“Dukungan dan kolaborasi yang luar biasa ini sangat kita butuhkan, untuk bisa memperkaya wawasan kita untuk terus menumbuhkembangkan UMKM agar tidak terjebak kalau mikro tetap mikro (atau bisa naik kelas) dan bisa mengembangkan serta mendapatkan sumber pertumbuhan baru dari level-level di bawahnya,” ujar Sunarso.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang turut hadir memberikan keynote speech dalam acara ini pun mengapresiasi langkah BRI untuk terus hadir bersama pemerintah dalam mengembangkan UMKM termasuk melahirkan wirausahawan.
“Terima kasih, acara ini bagus sekali, BRI memang jagoannya UMKM, karena itu wajar banyak pujian dari dunia internasional untuk BRI sebagai bank besar,” ungkap Menteri Teten.
Selain Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury serta Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo pun turut hadir pada kegiatan BRI Microfinance Outlook 2021.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.