PLN Akan Konversi 5 Ribuan PLTD Jadi Berbasis EBT
Pada tahap pertama konversi PLTD menjadi EBT, akan dilakukan di 200 lokasi dengan kapasitas total 225 MW.
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PT PLN (Persero) akan mengkonversi 5.200 unit pembangkit listrik tenaga disel (PLTD) di 2.100 lokasi dengan kapasitas 2 megawatt menjadi pembangkit berbasis energi baru terbarukan (EBT).
"Program konversi PLTD, kami laksanakan tidak hanya memenuhi target bauran energi baru terbarukan saja, tapi kita ketahui banyak PLTD dengan kondisi sudah tua," kata Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini secara virtual, Jumat (7/5/2021).
Menurutnya, pada tahap pertama konversi PLTD menjadi EBT, akan dilakukan di 200 lokasi dengan kapasitas total 225 MW.
Tahap pertama ini, kata Zulkifli, pada saat ini sedang dalam proses perencanaan pengadaan, dan ditargetkan beroperasi pada 2023 dan 2024.
Baca juga: PLTD Senayan Back Up Daya untuk MRT dan Antisipasi Risiko Gangguan Listrik Jakarta
"Untuk tahap kedua dengan potensi 500 MW, akan mulai dilakukan pengadaannya pada 2022 dengan target pengoperasian bertahap dari 2024 ke 2025," ucapnya.
Baca juga: IESR: Penerapan Energi Terbarukan Bisa Ciptakan 3,2 Juta Pekerjaan Baru
"Sedangkan tahap ketiga, dengan potensi 1.300 MW direncanakan dapat COD atau beroperasi pada tahun 2025," sambungnya.
Zulkifli menyebut, langkah konversi PLTD ke EBT nantinya akan memasok suplai listrik ke masyarakat 24 jam penuh, dimana sebelumnya hanya 6 sampai 12 jam sehari.
"Sehingga meningkatkan ekonomi masyarakat, dan ini juga mengurangi penggunaan BBM atau solar. Sehingga ke depan, secara tidak langsung mengurangi impor BBM," paparnya.