'Disentil' Menhub soal Penumpukan Penumpang, KCI Tambah Petugas di Stasiun untuk Tertibkan Prokes
KAI akan melakukan penambahan petugas yang akan mengatur jalannya protokol kesehatan berjalan dengan ketat.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Vice Presidents Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba, mengatakan pihaknya akan mengantisipasi kepadatan yang terjadi pada penumpang Kereta Rel Listrik (KRL).
Hal itu sekaligus menjawab tudingan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang mengatakan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak profesional dalam menerapkan protokol kesehatan sehingga terjadi penumpukan penumpang.
"Kami akan melakukan antisipasi, agar tidak ada penumpukan penumpang dengan mengoperasikan KRL tambahan sebanyak enam jadwal perjalanan," kata Anne saat dikonfirmasi, Sabtu (15/5/2021).
Ia juga menyebutkan, akan menambah petugas yang akan mengatur jalannya protokol kesehatan berjalan dengan ketat.
Baca juga: Antisipasi Kepadatan Pengguna KRL, KAI Commuter Jalankan 900 Perjalanan KRL Mulai Hari Ini
"Kita akan tambah petugas untuk menertibkan protokol kesehatan di sejumlah stasiun untuk menertibkan protokol kesehatan," ucap Anne.
Selain itu Anne juga beranggapan, KAI Commuter kewalahan dalam mengatur protokol kesehatan penumpang KRL khususnya di Stasiun Manggarai.
Baca juga: Libur Lebaran, Layanan KRL Jabodetabek Hanya Sampai Pukul 20.00 WIB
Pada hari kedua Lebaran, terlihat ada peningkatan jumlah pengguna yang memanfaatkan jasa layanan KRL commuter line dan kebanyakan adalah para pengguna musiman.
Sebelumnya Menhub Budi Karya menilai, pengaturan jumlah penumpang KRL tidak dilakukan secara profesional sehingga terjadi penumpukan dan berpotensi menjadi klaster Covid-19.
"Penumpukan yang terjadi di sektor transportasi KRL ini tentunya sangat tidak kita harapkan," ucap Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (14/5/2021).
Menhub Budi Karya juga melakukan tinjauan ke Stasiun Manggarai, serta memantau langsung penumpang KRL yang akan melakukan perjalanan.
Dalam pantauan tersebut, Budi Karya melihat langsung penumpang kereta commuter yang padat sehingga tidak ada protokol kesehatan seperti pengaturan jarak serta pemeriksaan antigen secara random.
Selain itu Budi Karya juga memprediksi pada 16 Mei 2021, jumlah penumpang KRL akan meningkat sebesar 300 sampai 400 ribu orang tiap hari.
Ia juga mengatakan, kejadian penumpukan penumpang KRL ini menjadi pelajaran berharga untuk semua kita yang mengelola transportasi massal agar dapat melakukan protokol kesehatan secara disiplin.
Menhub Tuding KCI Tak Profesional Terapkan Protokol Kesehatan untuk Penumpang KRL
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menilai, PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) tidak profesional mengatur jumlah penumpang.
Menurutnya, pengaturan penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) terkait jumlah penumpang tidak dilakukan secara profesional sehingga terjadi penumpukan dan berpotensi menjadi klaster Covid-19.
"Penumpukan yang terjadi di sektor transportasi KRL ini tentunya sangat tidak kita harapkan," ucap Budi Karya dalam keterangannya, Jumat (14/5/2021).
Menhub Budi Karya juga melakukan tinjauan ke Stasiun Manggarai, serta memantau langsung penumpang KRL yang akan melakukan perjalanan.
Baca juga: Libur Lebaran, Layanan KRL Jabodetabek Hanya Sampai Pukul 20.00 WIB
Dalam pantauan tersebut, Budi Karya melihat langsung penumpang kereta commuter yang padat sehingga tidak ada protokol kesehatan seperti pengaturan jarak serta pemeriksaan antigen secara random.
Baca juga: Sempat Ditutup, Kini Jalan Layang Tol Jakarta Arah Cikampek Kembali Dibuka
Selain itu Budi Karya juga memprediksi pada 16 Mei 2021, jumlah penumpang KRL akan meningkat sebesar 300 sampai 400 ribu orang tiap hari.
Baca juga: Sehari Setelah Lebaran, Kemenhub Sebut Jumlah Penumpang KRL di Manggarai Mencapai 200 Ribu
Ia juga mengatakan, kejadian penumpukan penumpang KRL ini menjadi pelajaran berharga untuk semua kita yang mengelola transportasi massal agar dapat melakukan protokol kesehatan secara disiplin.