Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Harkitnas, ShopeePay Talk Pacu Semangat Anak Muda Berbisnis di Era Startup

Pentingnya memperluas relasi atau networking untuk menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama

Penulis: Yulis
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Harkitnas, ShopeePay Talk Pacu Semangat Anak Muda Berbisnis di Era Startup
ist
Dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional, ShopeePay Talk mengangkat tema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’ pada Jumat (21/5/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA  -  ShopeePay Talk kembali digelar pada Jumat (21/5/2021) dengan tema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’.

Talkshow virtual tersebut bertujuan untuk meningkatkan semangat generasi milenial dalam berbisnis di era digital, terutama bisnis startup.

Pada talkshow yang digelar untuk memperingati Hari Kebangkitan Nasional tersebut, ShopeePay menghadirkan para pembicara inspiratif, yakni Direktur Pemberdayaan Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo), Dr. Ir. Bonifasius Wahyu Pudjianto, M.Eng; CEO Hangry, Abraham Viktor, dan Co-Founder & CEO PT Pahami Cipta Edukasi (Pahamify), Syarif Rousyan Fikri.

Hangry adalah multi-brand virtual restaurant pertama di Indonesia, sementara Pahamify merupakan perusahaan teknologi pendidikan yang tengah populer di Indonesia.

Keduanya adalah contoh startup yang sama-sama diluncurkan pada 2019 dan memiliki keunikan dan strategi bisnis matang, sehingga berhasil memperoleh pendanaan awal dalam kurun waktu kurang dari satu tahun setelah peluncuran.

Baca juga: Jelang Idul Fitri, ShopeePay Hadirkan Cashback Hingga 90% di Google Play Store dan Codashop

Ketiga pembicara inspiratif acara ShopeePay Talk kali ini membagikan tiga kunci utama membangun startup:

Tiga peran penting dalam startup

Berita Rekomendasi

Dalam paparannya, Bonifasius mengatakan, idealnya startup terdiri dari kombinasi tiga karakter penting atau yang biasa dikenal sebagai “The Startup Triangle Team”, antara lain: Hustler (orang yang ahli menjual ide dan memperkenalkan perusahaannya), Hipster (yang mahir membuat tampilan aplikasi maupun website yang menarik dan user friendly), dan Hacker (yang ahli untuk memaksimalkan penggunaan teknologi bagi perkembangan bisnis).

“Sebagai salah satu regulator di Indonesia yang fokus mengembangkan industri startup tanah air, setiap program yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selalu berupaya mencetak talenta digital yang berkualitas dan bisa mengemban peranan hipster, hustler, dan hacker dengan baik untuk bersaing di industri,” papar Bonifasius.

Pentingnya membangun networking

Sementara sebagai CEO Hangry Abraham Viktor menjelaskan pentingnya memperluas relasi atau networking untuk menambah wawasan baru, membuka kesempatan kerja sama dan peluang bisnis baru, atau menciptakan inovasi segar.

“Di Hangry sendiri, kami berhasil mendapatkan pendanaan berkat terjalinnya hubungan yang baik dengan berbagai pihak.

Baca juga: Warga Bandung Bersiap! Nikmati Cashback 60% di ShopeePay Semangat Usaha Lokal

Sebagai milenial yang tumbuh di era digital, literasi teknologi merupakan salah satu keuntungan yang harus dimaksimalkan untuk memperluas relasi seperti aktif berkenalan melalui jejaring sosial bisnis, bergabung di grup pebisnis, dan masih banyak lagi,” jelas Abraham.

Lihai menangkap peluang di tengah dinamisnya industri

Lain halnya dengan Co-Founder & CEO Pahamify, Syarif Rousyan Fikri yang menekankan pentingnya mindset problem solving yang kreatif di tengah industri yang dinamis, seperti kelihaian menangkap peluang, adaptif terhadap perubahan, dan peka terhadap keadaan.

Selain itu, ia juga menegaskan bahwa kolaborasi adalah kunci utama untuk membuka peluang baru, mendorong inovasi layanan serta produk.

“Pahamify berkomitmen untuk terus meningkatkan pengalaman pengguna melalui kolaborasi dengan berbagai mitra, salah satunya ShopeePay yang menyediakan solusi kemudahan pembayaran.

Dengan begitu, Pahamify senantiasa mendampingi pelajar melalui layanan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan menjawab masalah yang ada,” ujar Syarif.

Melansir rilisan pers yang diterima Tribunnews, Jumat (21/5/2021), ShopeePay mengutip data perkembangan startup pada Laporan Mapping and Database Startup Indonesia 2018 dari situs Kemenparekraf. Tercatat hampir 70% penggerak startup merupakan generasi Y atau kaum milenial.

Baca juga: Asuransi Jasindo Dukung Penuh Program AUTP Kementan

Selain itu, startupranking.com juga mencatat bahwa Indonesia menempati posisi kelima negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia, yakni sebanyak 2.236 startup hingga pertengahan bulan Mei 2021.

Kedua data tersebut membuktikan tingginya antusiasme para pelaku bisnis generasi muda untuk membangun startup.

Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Dari mengatakan, ShopeePay juga memiliki semangat untuk mendorong anak muda memaksimalkan teknologi digital bagi perkembangan bisnis.

“Kemudahan akses internet dan kemajuan infrastruktur telekomunikasi memungkinkan anak muda untuk terus menghasilkan inovasi produk dan jasa yang dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan kehidupan masyarakat,” ujar Eka Nilam Dari.

Ia melanjutkan, “Untuk itu, kami berharap ShopeePay Talk bertema ‘Muda Mudi Bangsa, Bangkit Bangun Bisnis’ ini dapat menginspirasi anak muda untuk membangun bisnisnya sendiri, khususnya bisnis startup.”

“Melihat tingginya potensi yang dimiliki anak muda tanah air, ShopeePay Talk kali ini diharapkan dapat menginspirasi dan mendorong lebih banyak lagi anak muda untuk turut ambil bagian dalam mendorong pertumbuhan ekonomi tanah air dengan membangun bisnis mereka sendiri,” pungkas Eka Nilam Dari.

ShopeePay Talk akan terus dihadirkan setiap bulan dengan tema-tema bisnis yang menarik dan dikemas secara ringan. trendy, dan insightful.

Nantikan ShopeePay Talk episode berikut dengan tema dan narasumber menarik lainnya!

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas