Asperindo: Logistik Indonesia Sudah Siap Sejak Zaman Belanda
biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspres Indonesia (Asperindo) Trian Yuserma menegaskan kesiapan logistik Indonesia yang sudah siap sejak jaman Belanda.
"Bagaimana jasa logistik untuk dukung produk lokal. Topik yang digaungkan pemerintah. Bicara produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri itu sebetulnya tidak hanya tahun ini. Itu cita-cita luhur negeri kita produk lokal jadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Trian dalam webinar Jasa Logistik untuk Dukung Produk Lokal, Rabu (26/5/2021).
Baca juga: Analis: Optimalisasi Penerbangan Logistik Menjadi Solusi Jangka Pendek Maskapai di Masa Sulit
Meski demikian, Trian tidak sepakat dengan penyebutan biaya logistik di Indonesia yang mahal.
Menurut dia, biaya logistik di Indonesia cukup murah dibandingkan dengan negara di Asia Tenggara, ASEAN, bahkan dunia.
"Jika apple to apple dengan Malaysia dan Singapura. Sudah murah," ungkapnya.
Sementara Direktur Bisnis Kurir dan Logistik PT Pos Indonesia (Persero) Siti Choirina mengatakan, PT Pos Indonesia berkomitmen memberi yang terbaik untuk masyarakat Indonesia, di antaranya pelaku usaha dalam memasarkan produk lokal.
Baca juga: BPBD Jatim Salurkan Bantuan Logistik Warga Terdampak Gempa M5,9
"Tagline tuan rumah di negeri sendiri, tentunya ini mimpi semua jadi tuan rumah di negeri sendiri. Kami PT Pos siap membantu dalam pengiriman barang atau logistik. Mau kirim apa-apa, kami coverage di seluruh pelosok tanah air," kata Choirina.
Menurut Choirina, PT Pos secara histori memiliki perjalanan panjang dalam bisnis kurir dan logistik.
Tahun ini, PT Pos berusia 275 tahun, dengan demikian, PT Pos memiliki pengalaman dalam bidang kurir dan logistik.
Saat ini, PT Pos telah melayani 1.0020 juta transaksi, memiliki 49.687 agen pos, memiliki 4.594 titik layanan, memiliki 27.005 pegawai, 228 negara tujuan di luar negeri, 4.793 O-ranger, dan 510 biller jasa keuangan.
Dengan semua kelebihan ini, PT Pos dapat melayani jasa pelayanan pengiriman barang hingga ke pelosok desa di tanah air.
"PT Pos memiliki market analisis yaitu UMKM. Saat ini jumlah UMKM lebih dari 65 juta. Ini peluang. Transaksi E commerce pada saat Harbolnas 2020 mencapai Rp11,6 triliun dengan Rp5,7 triliun merupakan transaksi produk lokal," kata dia.