Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

LPEI Latih Petani Beras dan Kopi Tingkatkan Kualitas Standar Ekspor

Pelatihan bertujuan membantu para petani beras dan kopi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor. 

Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in LPEI Latih Petani Beras dan Kopi Tingkatkan Kualitas Standar Ekspor
dok. Kemendes PDTT
Ilustrasi Petani kopi 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/ Indonesia Eximbank memberikan pelatihan dan pendampingan kepada petani beras, serta kopi wilayah Ijen Banyuwangi

Pelatihan bertujuan membantu para petani beras dan kopi, khususnya di Kawasan Ijen, Banyuwangi agar memahami rantai produksi dari hulu hingga hilir yang sesuai dengan standar ekspor

Corporate Secretary LPEI, Agus Windiarto berharap, melalui peningkatan kualitas pengetahuan dan keterampilan masyarakat lokal, pembangunan infrastruktur, pengembangan koperasi dan komoditi unggulan daerah setempat, maka pengembangan ekonomi kerakyatan dapat terwujud. 

"Disitulah peran LPEI sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan RI senantiasa berupaya untuk meningkatkan kapasitas daerah agar dapat melakukan kegiatan wilayah," kata Agus dalam keterangannya, Selasa (1/6/2021).

Baca juga: Spot Asik untuk Nongkrong di Cibinong Bogor ya Ada di Warung Kopi Rakjat

Adapun para petani beras dan kopi yang dapat pelatihan tercatat di bawah naungan Koperasi Klaster Ijen Banyuwangi (KKIB) dengan didampingi oleh PT Souvantara Portaverda Gemilang (Souvantara).

Pelatihan diberikan selama tujuh bulan kepada 10 ketua kelompok tani yang merupakan anggota dari KKIB yang tersebar dari tiga Desa yaitu, Desa Paspan, Tamansari, dan Telemung.

"Hal ini tentu saja untuk menghasilkan kualitas produk yang berorientasi ekspor sehingga dapat meningkatkan daya saing produk tersebut," katanya. 

Baca juga: Triyanto Jual Rumah di Banyuwangi, Hasilnya Didonasikan untuk Rakyat Palestina 

Berita Rekomendasi

Dengan memiliki sertifikasi organik, kata Agus, diharapkan dapat memberikan nilai tambah dan daya jual komoditi asal Banyuwangi di pasar global. 

Banyuwangi merupakan kabupaten yang berada di perbatasan Provinsi Jawa Timur dan Bali, sehingga menjadikannya daerah perbatasan yang strategis.

Baca juga: Saksi Mata Ceritakan Detik-detik Jatuhnya Balon Udara Berasap di Boyolali

Menurut data yang diolah Indonesia Eximbank (IEB) Insititute, Banyuwangi merupakan daerah penghasil beras terbesar ke-6 di Jawa Timur dengan produksi beras mencapai 265 ribu ton.

Sedangkan total produksi beras nasional mencapai 9,94 juta ton selama tahun 2020. 

Sementara dari komoditi kopi menunjukkan Jawa Timur merupakan salah satu provinsi dengan produksi kopi tertinggi di Indonesia.

Produksi kopi Jawa Timur pada 2020 mencapai 48,5 ribu ton atau setara 6,4 persen dari total produksi kopi nasional, dan produksi kopi Banyuwangi sebesar 12,6 ribu ton atau setara 15,8 persen dari total produksi kopi Jawa Timur.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas