Januari-April 2021, Kunjungan Wisman ke Indonesia Hanya 500 Ribuan Orang
BPS mencatat jumlah kunjungan wisman ke Indonesia secara kumulatif pada Januari-April 2021 hanya mencapai 511.440 kunjungan.
Penulis: Reynas Abdila
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia secara kumulatif pada Januari-April 2021 hanya mencapai 511.440 kunjungan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan penurunan ini dampak dari pembatasan mobilitas akibat pandemi Covid-19.
“Sampai April 2021, kunjungan wisman turun drastis sebesar 81,78 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni 2,81 juta kunjungan,” kata Setianto saat konferensi pers virtual, Rabu (2/6/2021).
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani Dan Nilai Tukar Usaha Pertanian Bulan Mei 2021 Alami Peningkatan
Setianto menuturkan wisman dari wilayah Timur Tengah memiliki persentase penurunan paling tinggi sebesar 97,35 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Sedangkan kunjungan wisman dari Asia di luar ASEAN memiliki persentase penurunan paling rendah yaitu sebesar 67,75 persen.
Dilihat berdasarkan kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama Januari–April 2021 paling banyak datang dari Timor Leste sebanyak 254.710 kunjungan (49,80 persen), Malaysia sebanyak 163.040 kunjungan (31,88 persen), Tiongkok 22.860 kunjungan (4,47 persen), Papua Nugini 10.660 kunjungan (2,08 persen), dan Singapura 9.540 kunjungan (1,87 persen).
"Khusus April 2021, jumlah kunjungan wismannya mencapai 127.510 kunjungan atau turun 19,33 persen dibandingkan April 2020 yang berjumlah 158.070 kunjungan," terang Setianto.
Adapun tingkat penghunian kamar (TPK) hotel menurut klasifikasi bintang mencapai rata-rata 34,63 persen.
Persentase TPK tertinggi tercatat di Provinsi Gorontalo sebesar 47,44 persen, diikuti Provinsi Kalimantan Timur dan DKI Jakarta masing-masing sebesar 47,43 persen dan 46,59 persen.
"Provinsi Bali masih tercatat sebagai provinsi dengan persentase TPK terendah, yaitu sebesar 10,09 persen," imbuh dia.