Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Kasus Covid-19 Melonjak, Munas Kadin di Kendari Diusulkan Ditunda

Wakil Ketua Umum Kadin DIY Wawan Harmawan setuju jika Munas Kadin di Kendari ditunda, karena melonjaknya kasus Covid

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Eko Sutriyanto
zoom-in Kasus Covid-19 Melonjak, Munas Kadin di Kendari Diusulkan Ditunda
TRIBUNNEWS.COM/HO
Ketua Kadin Indonesia Rosan P Roeslani memberikan sambutan dalam acara Silaturahim Nasional Kadin Indonesia di Jakarta, Jumat (28/5/2021). Musyawarah Nasional atau Munas Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) ke-VIII, rencananya akan digelar di Bali. Seluruh komponen masyarakat turut menyambut baik dan bersiap menyukseskan jalannya Munas Kadin VIII ini. Belakangan ini munas dipindah ke Kendari Sulawesi Tenggara TRIBUNNEWS.COM/HO 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hasanudin Aco 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setelah libur Lebaran, kasus Covid-19 mengalami lonjakan besar. 

Beberapa daerah bahkan sampai kewalahan. 

Dengan kondisi ini, ada usulan agar pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) VIII Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, yang akan digelar 30 Juni 2021 di Kendari, Sulawesi Tenggara, ditunda saja. 

Hal ini sebagai antisipasi agar Munas Kadin, dengan agenda utama pemilihan ketua umum periode 2021-2026 itu, bisa berjalan baik, terhindar dari bahaya menjadi klaster baru Covid-19

Usulan itu antara lain disampaikan Ketua Kadin Jawa Tengah Kukrit Suryo Wicaksono, Ketua Kadin Jawa Timur Adik Dwi Putranto, Ketua Kadin Sumatera Utara  Ivan Batubara, dan Wakil Ketua Kadin DIY Wawan Harmawan. 

Tempat dan waktu Munas Kadin juga menjadi sorotan, akibat yang semula di Bali, 2-4 Juni 2021, pindah ke Kendari dan mundur menjadi 30 Juni 2021. 

Baca juga: Kadin Sebut Indonesia Butuh Banyak Pengusaha UMKM untuk Dongkrak Ekonomi

Berita Rekomendasi

Padahal, fasilitas di Bali jauh lebih baik dari Kendari. Penanganan Covid-19 di Bali juga lebih baik. 

"Kalau saya berpendapat, lebih baik ditunda. Bukan semata soal tempatnya, tapi lebih pada faktor kesehatan. Saat ini, kasus Covid-19 nasional sudah hampir menembus 10.000 orang per hari dan secara keseluruhan hampir menembus 2 juta orang. Ini sangat menakutkan. Tidak baik Munas Kadin diselenggarakan di tengah kondisi ini," kata Kukrit, dalam keterangannya Selasa (15/6/2021).

Kukrit menyatakan, Munas Kadin akan dihadiri banyak orang dari seluruh Indonesia. Hitungannya, akan ada 400 orang berkumpul dalam arena Munas. 

"Saya ragu Munas Kadin akan mendapat izin. Sebab, jumlah peserta berpotensi membuat kerumunan. Ini dilarang pemerintah. Sangat berbahaya bagi para peserta," ucap Kukrit, mengingatkan.  

Senada dengan Kukrit, Ivan Batubara  menegaskan, kasus Covid-19 meningkat di mana-mana. Jangan sampai peserta yang datang dari berbagai wilayah membawa masalah baru di Kendari. Itu tidak sejalan dengan imbauan Pemerintah.   

"Sebaiknya dicari waktu dan tempat yang pas. Karena saat ini Covid-19 semakin mengganas. Kita harus patuhi anjuran Pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Jangan sampai kita datang ke Kendari justru membawa masalah bagi masyarakat setempat," ucap Ivan, sambil mengingatkan tempat penyelenggara Munas mesti netral.  

Adik Dwi Putranto berpendapat sama. Kata dia, alangkah baiknya Munas Kadin di Kendari ditunda. 

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas