Tak Hanya Maskapai, PO Bus Juga Berdarah-darah Akibat Covid-19
kondisi angkutan transportasi darat tidak jauh berbeda dengan transportasi lain yang terdampak karena Covid-19.
Penulis: Hari Darmawan
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Hari Darmawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) menilai, kondisi angkutan transportasi darat tidak jauh berbeda dengan transportasi lain yang terdampak karena Covid-19.
Ketua Umum IPOMI Kurnia Lesani Adnan menyebutkan kondisi para Pengusaha Otobus (PO) yang melayani angkutan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) mengalami kesulitan dalam hal okupansi dan pendapatan.
Baca juga: Angkutan Kargo Udara Jadi Nafas Baru Maskapai yang Megap-megap karena Covid-19
"Situasi saat ini untuk para pengusaha bus belum membaik, bahkan beberapa PO sudah ada yang mengembalikan armada mereka karena kesulitan membayar angsuran bus yang dimiliki," ucap Lesani saat dihubungi Tribunnews, Selasa (15/6/2021).
Baca juga: Prioritaskan Penyelamatan Garuda, NasDem Minta Segera Dilakukan Audit Forensik
Ia menyebutkan, para pengusaha bus lebih memilih mengembalikan armada mereka dibandingkan harus merugi karena harus membayar sewa sedangkan pendapatan masih belum membaik.
"Kondisinya saat ini, para pengusaha mencari segala cara untuk dapat menutupi biaya operasional yang ada seperti membayar gaji para sopir dan karyawan," kata Lesani.
Maka dari itu, lanjut Lesani, perlu adanya bantuan dari pemerintah bukan soal stimulus kucuran dana tapi para PO Bus ini butuh relaksasi pembayaran kredit armada mereka khususnya yang melalui leasing atau lembaga non-bank.
"Jika terus sepertinya, bukan tidak mungkin para pengusaha bus ini terpaksa untuk berhenti beroperasi dan memulangkan armada mereka kepada leasing karena sulit mendapatkan penumpang," jar Lesani.