Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Bisnis

Ditargetkan Restrukturisasi Utang Jadi 1 Miliar Dolar AS, Ini Pengakuan Dirut Garuda

restrukturisasi yang dilakukan mulai dari utang yang dimiliki GIAA, hingga permasalahan kontrak sewa pesawat dengan lessor.

Penulis: Bambang Ismoyo
Editor: Sanusi
zoom-in Ditargetkan Restrukturisasi Utang Jadi 1 Miliar Dolar AS, Ini Pengakuan Dirut Garuda
TRIBUN/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA 

Laporan Wartawan Tribunnews, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Saat ini keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dalam kondisi yang tak kunjung membaik.

Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah permasalahan. Mulai dari utang yang menggunung hingga model bisnis yang kurang sesuai.

Baca juga: Banyaknya Tipe Pesawat hingga Masalah dengan Lessor, Ini Penyebab Utama Garuda Indonesia Sakit

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selaku pemegang saham mayoritas Garuda Indonesia, sedang memikirkan berbagai upaya untuk menyehatkan kembali perseroan.

Salah satu opsi yang disuguhkan adalah restrukturisasi. Namun, apa saja yang harus direstrukturisasi oleh maskapai berkode saham GIAA ini?

Baca juga: Bukan Cuma Garuda Indonesia, Maskapai Emirates Juga Boncos Gara-gara Pandemi Covid-19

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, restrukturisasi yang dilakukan mulai dari utang yang dimiliki GIAA, hingga permasalahan kontrak sewa pesawat dengan lessor.

"Jadi ke depan ini, persoalan utang yang terlalu besar. Kedua, persoalan kedepannya sewa pesawat," ujar Irfan dikutip dalam bincang-bincang di Metro TV, Rabu (16/6/2021).

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA
Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menjawab pertanyaan jurnalis saat melakukan sesi wawancara dengan Tribunnews.com di kantor Garuda Indonesia, Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (11/6/2020). TRIBUNNEWS/DANY PERMANA (TRIBUN/DANY PERMANA)
BERITA TERKAIT

"Kita berharap restrukturisasi ini akan membuat Garuda lebih sehat," sambungnya.

Irfan menargetkan, perusahaan yang kini dipimpinnya mampu merestrukturisasi utang menjadi 1 miliar dolar AS dari yang saat ini sekitar 4,5 miliar dolar AS.

Menurutnya, pekerjaan tersebut dinilai cukup berat. Namun, dirinya meyakini dapat mencapai target yang tengah ia canangkan.

Karena, menurut Irfan, dirinya digaji oleh negara untuk merampungkan permasalahan tersebut.

"Apabila utang berhasil direstrukturisasi, mestinya 1 miliar dollar AS sudah bisa dikatakan cukup sehat dan cukup confidence. Kalau 0 nggak mungkin," ujar Irfan.

"Cukup berat (terkait target ini). Tapi saya dibayar untuk menyelesaikan itu," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas